Ahad 06 Nov 2022 12:20 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat, IDI Sarankan Tingkatkan Vaksinasi dan Prokes

Pemerintah perlu meningkatkan cakupan booster.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kasus Covid-19 tercatat kembali mengalami kenaikan akibat penularan sub varian XBB. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, varian XBB ini merupakan varian dengan kemampuan tertinggi untuk menghindari antibodi.

Kendati demikian, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan menyampaikan, percepatan cakupan vaksinasi masih efektif untuk menekan angka penularan yang semakin tinggi saat ini. “Vaksin booster masih efektif,” kata Erlina saat dihubungi, Ahad (6/11).

Baca Juga

Erlina menekankan, pemerintah perlu meningkatkan cakupan booster untuk mencegah semakin banyaknya penularan akibat varian ini. Selain itu, masyarakat juga masih diiimbau untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. “Prokes yang ketat dan meningkatkan cakupan booster,” ujarnya.

Erlina juga menilai, pemerintah tidak perlu mengambil kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat seiring dengan peningkatan jumlah pasien positif. Asalkan, masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan. “Tidak perlu pembatasan mobilisasi asalkan prokesnya ketat,” tambahnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 November, ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Jumlah konfirmasi kasus positif tertinggi bahkan mencapai sebanyak 5.303 dengan 31 kasus kematian pada 4 November. Kemudian pada 5 November kasus tercatat sebanyak 4.717 dengan 39 kematian.

Menurut Syahril, kenaikan kasus memang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan saat munculnya sub varian BA.4 dan BA.5. Namun, masyarakat tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sementara, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62 persen, masih jauh dari target pemerintah yang sebesar 50 persen. Sedangkan masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87 persen dan dosis kedua 73 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement