Sabtu 05 Nov 2022 07:40 WIB

Polresta Proses Laporan Kekerasan di SMA PGAI Padang

Kepala sekolah SMA PGAI jadi korban penganiayaan orang tidak dikenal.

 Kepala Sekolah SMA DR Abdullah Ahmad (PGAI) Yunarlis pada Kamis (3/11/2022) mengalami tindak penganiayaan. Tindakan tersebut dinilai salah alamat karena terkait sengketa lahan sekolah.
Foto: Wikipedia
Kepala Sekolah SMA DR Abdullah Ahmad (PGAI) Yunarlis pada Kamis (3/11/2022) mengalami tindak penganiayaan. Tindakan tersebut dinilai salah alamat karena terkait sengketa lahan sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Sumatra Barat, memproses laporan dugaan penganiayaan Kepala Sekolah SMA DR Abdullah Ahmad (PGAI) Yunarlis pada Kamis (3/11/2022). Aksi kekerasan yang dialami korban direkam oleh seseorang kemudian diunggah ke sejumlah media sosial hingga menyita perhatian publik.

"Laporan dari korban sudah kami terima terkait dugaan penganiayaan. Saat ini laporan tengah diproses untuk ditindaklanjuti," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Kompol Dedy Adriansyah Putra, dikutip Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan proses laporan masyarakat pasti bakal ditindaklanjuti, ditangani, dan diusut untuk mendapatkan kepastian hukum. Kepala Sekolah SMA DR Adullah Ahmad(PGAI) Yunarlis mengalami tindak kekerasan pada Kamis (3/11/2022) saat masih berada dalam lingkungan sekolah yang beralamat di Jalan H Abdullah Ahmad, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur

Bahkan Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi telah mendatangi sekolah secara langsung pada Kamis (3/11/2022) sebagai bentuk dukungan karena persoalan tersebut berkaitan dengan dunia pendidikan. Sementara sang kepala sekolah Yunarlis diketahui sudah membuat laporan ke Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Padang usai kejadian.

Korban menceritakan tindakan penganiayaan terhadap dirinya itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB yang dilakukan sekelompok orang yang datang secara tiba-tiba. Menurutnya, tindakan sekelompok orang tersebut merupakan salah alamat karena yang dicari adalah ketua yayasan.

Ia menyayangkan tindakan sekelompok orang tersebut karena jika terkait dengan masalah kepemilikan yayasan semestinya diselesaikan lewat jalur hukum bukan kekerasan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement