Selasa 01 Nov 2022 23:14 WIB

Penerima Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga Capai 65,09 Juta Orang

Pada Selasa, terjadi penambahan 75.293 yang mendapatkan suntikan ketiga.

Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Masyarakat Indonesia yang menjalani vaksinasi COVID-19 dosis ketiga kini telah mencapai 65.088.427 (65,09 juta) orang.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Masyarakat Indonesia yang menjalani vaksinasi COVID-19 dosis ketiga kini telah mencapai 65.088.427 (65,09 juta) orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia yang menjalani vaksinasi COVID-19 dosis ketiga kini telah mencapai 65.088.427 (65,09 juta) orang. Pada Selasa (1/11/2022), terjadi penambahan 75.293 yang mendapatkan suntikan ketiga.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, yang mendapatkan vaksinasi pertama mengalami peningkatan 11.760 orang. Total telah terdapat 205.151.460 orang yang telah menjalani vaksinasi pertama sampai saat ini.

Baca Juga

Sementara untuk vaksinasi kedua, telah mencapai 171.903.889 orang setelah 27.950 orang mendapatkan suntikan dosis kedua pada hari ini.

Vaksinasi keempat sudah mencapai jumlah 668.490 orang. Angka itu memperlihatkan kenaikan 1.139 orang dibandingkan Senin (31/10/2022).

Penambahan masyarakat yang menjalani vaksinasi COVID-19 itu disertai juga laporan kenaikan kasus COVID-19. Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan terdapat 4.707 kasus baru pada hari ini, disertai 2.071 pasien pulih dan 32 orang meninggal dunia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan melaporkan pada Senin bahwa terdapat delapan kasus COVID-19 yang terkonfirmasi subvarian XBB. Dokter spesialis mikrobiologi klinik konsultan RSUPN Dr Cito Mangunkusumo, Angky Budiantimengatakan terkait subvarian XBB memiliki kekhasan pada kecepatan penyebaran dengan mayoritas dilaporkan bergejala ringan.

"Memang Omicron ini termasuk juga XBB, lebih khas pada kecepatan penyebaran dan ada kemungkinan bisa imun escape, walaupun imun escape ini masih dalam proses pengawasan oleh WHO. Meskipun demikian, mayoritas klinisnya itu lebih ringan," katanya dalam webinar di Jakarta, Selasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement