Selasa 01 Nov 2022 02:20 WIB

Ikhtiar Lawan Karhutla di Bengkalis, dari Pemanfaatan Teknologi Baru Hingga Hortikultura

Salah satu penyebab karhutla di Bengkalis ialah pembukaan lahan dengan cara dibakar.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Reiny Dwinanda
Forum Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau sedang memperagakan penanganan karhutla. Para petugas merupakan salah satu garda terdepan saat kejadian bencana kebakaran.
Foto:

Menurut Saiful, berbagai inovasi baru untuk mendukung mitigasi bencana membuat petani lebih merasa nyaman. Para petani juga mendapat keuntungan yang lebih baik.

"Pengolahan mendia tanam kami menggunakan ampas kelapa sama ampas tahu. Jadi memang sebelum ada program ini, kami masih dibakar untuk sampah. Kalau sekarang, tidak dibolehkan sama sekali dan Pertamina mencari solusi untuk media tanam yang baik," kata Saiful.

Sembil berupaya mengentaskan karhutla dengan beragam inovasi, perekonomian petani saat ini justru juga semakin terangkat. Inovasi penanaman hortikultura di lahan gambut yang didukung PT KPI memberikan petani keuntungan yang lebih baik dari bayangan mereka sebelumnya.

Menurut data PT KPI, pendapatan petani terus meningkat dengan rata-rata pendapatan Rp 75 juta per tahun pada 2020 menjadi Rp 310 juta dalam dua tahun. Jumlah petani yang tergerak di bidang ini juga disebut semakin meningkat setelah melihat perkembangan tersebut.

Saiful juga mengaku dukungan yang diberikan membuat kelompoknya terus mengembangkan komoditi hortikultura. Mereka menanam cabai, porang, kunyit, nangka, toga, kangkung, dan lainnya. Kelompok ini bahkan berencana akan membuat wilayah pertanian mereka sebagai objek agrowisata dalam beberapa tahun ke depan.

"Alhamdulilah dari program ini kita dapat banyak pelatihan, baik dari cara penanaman maupun pelatihan karhutla agar pertanian kami selalu jadi tani siaga," ujar Saiful.

Sementara itu, Junior Officer ComRel dan CSR PT KPI unit II Sei Pakning, Rahmat Hidayat, mengatakan, pihaknya akan terus mendorong kelompok tani ini hingga dinilai telah mampu mandiri. Saat dirasa telah sanggup mengembangkan pertaniannya secara mandiri, pihaknya akan mereplikasi program ini di wilayah lain yang membutuhkan.

"Kedepannya, kami juga akan mereplikasikan program-program yang sama di tempat yang lain sehingga program itu bisa berkelanjutan, sehingga nanti manfaatnya dapat dirasakan semua pihak yang ada di Kecamatan Bukit Batu dan Kabupaten Bengkalis," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement