Jumat 28 Oct 2022 13:45 WIB

Wagub Jabar: Banyak Pelajar tak Peduli Dunia Politik

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menilai banyak pelajar tidak peduli dunia politik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai banyak pelajar tidak peduli dengan dunia politik
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai banyak pelajar tidak peduli dengan dunia politik

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Siswa SMA atau sederajat merupakan pemilih pemula yang akan menggunakan suara dalam pemilihan umum (pemilu). Apalagi, sebentar lagi Indonesia akan memasuki tahun politik.

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, para siswa SMA atau sederajat untuk melek politik. Ia menilai, saat ini masih banyak para pelajar yang tak peduli dengan dunia politik.

Baca Juga

"Saya sering datang ke sma, saya harap anak sma melek politik. Sekarang anak muda cenderung apriori kepada politik," kata dia di Kota Tasikmalaya, Jumat (28/10/2022).

Ia menjelaskan, proses politik sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Tanpa proses politik, masyarakat tak dapat merasakan kebijakan negara.

 

"Tidak ada kebijakan di negara ini yang tidak melalui proses politik. Ada listrik, beras di rumah melalui proses politik. Jangan dianggap tidak ada politik," ujar dia.

Karena itu, Uu meminta para pelajar sebagai penerus bangsa untuk ikut berpartisipasi dalam politik. Tugas pelajar dinilai bukan sekadar belajar untuk masa depan sendiri, melainkan juga harus berguna untuk masyarakat luas.

"Jangan hanya berpikir menjadi pegawai, hanya berpikir untuk pribadi. Kalau jadi politisi, bisa membuat kebijakan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement