Kamis 27 Oct 2022 16:13 WIB

Menhan Prabowo: Perdamaian Harus Didampingi Pertahanan yang Kuat

Kemenhan akan menyelenggarakan pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan menyelenggarakan pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara, yakni Indo Defence 2022 Expo & Forum. Kegiatan ini mengangkat tema 'Peace, Prosperity, Strong Defence'.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, ada pesan khusus yang ingin disampaikan melalui tema tersebut. Ia menyebut, perdamaian dan kemakmuran bakal sulit dicapai, tanpa adanya sistem pertahanan yang kuat.

Baca Juga

"Sebenarnya kalau dalam sejarah manusia kalau kita pelajari hampir tidak bisa. Jadi perdamaian harus didampingi oleh pertahanan kuat," kata Prabowo di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Prabowo pun mengibaratkan sistem pertahanan sebagai asuransi. Ia mencontohkan, jika seseorang memiliki mobil yang bagus, tapi tanpa asuransi, maka akan kesulitan.

"Jadi bukan berharap ada kecelakaan, tapi kenyataannya manusia selalu penuh dengan hal yang tidak terduga. Demikian juga dengan peradaban manusia dan sejarah bangsa. Tidak ada bangsa di dunia yang niat untuk perang, tapi kenyataannya perang selalu terjadi," ujar Prabowo.

Menurut dia, terjadinya perang karena terkadang sifat manusia ingin untuk memaksakan kehendak. Karena itu, dalam hukum sejarah, pihak yang lemah selalu diinjak dan dijajah.

"Apalagi pihak itu kaya. Negara yang kaya selama sejarah, kerajaan yang kaya, masyarakat yang makmur, tapi tidak mau investasi dalam bidang pertahanan biasanya sejarah mengajarkan kepada kita negara itu punah, ini history (sejarah)," jelas dia.

Oleh karena itu, ia menilai, sangat penting suatu negara untuk melakukan investasi dalam industri pertahanan. Sehingga dapat mengantisipasi terjadinya situasi yang tidak diinginkan. Prabowo menyampaikan, hal inilah yang menjadi tujuan diselenggarakan pameran Indo Defence 2022.

"Karena itu semua negara yang maju selalu investasi dalam pertahananan, asuransi, kalau terjadi apa-apa, situasi tidak diinginkan, negara itu siap," ungkap dia.

"Itu maksud dan tujuan kita dari pihak pemerintah menyelenggarakan pameran ini," imbuhnya.

Prabowo pun berharap, dalam pameran ini nantinya akan ada cukup banyak penandatanganan kontrak kerja sama dalam bidang pertahanan. "Diperkirakan cukup banyak tanda tangan kontrak, ada kerja sama, MoU dan sebagainya yang cukup menarik," ucap dia.

Dirjen Pothan Kemenhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha menegaskan, Indo Defence 2022 Expo & Forum ini merupakan salah satu pameran terbesar di dunia. Sebab, pameran ini diikuti oleh hampir semua pelaku industri serta negara produsen peralatan pertahanan terkemuka dunia, termasuk industri pertahanan Indonesia.

"Perhelatan akbar bidang pertahanan ini diproyeksikan menjadi wadah penjajakan pasar dan potensi bisnis yang saling menguntungkan semua pihak," kata Dadang.

Ia menyebutkan, pameran ini bakal melibatkan sebanyak 905 perusahaan dari 59 negara. Dari jumlah ini, 155 diantaranya merupakan perusahaan lokal atau dalam negeri. Sedangkan sisanya adalah perusahaan dari luar negeri.

Dalam acara tersebut, ada forum diskusi, forum ilmiah tentang teknologi, taktik serta strategi pertahanan dan perang, dengan mengundang para pakar. Diskusi ini terkait sistem pertahanan darat, udara, dan laut.

Selain itu, Indo Defence juga nantinya menampilkan industri pertahanan dari tiga matra, yakni pertahanan darat, laut, dan udara. Pameran dan forum tersebut bakal digelar serentak di tiga lokasi berbeda, yakni Jakarta International Expo Kemayoran sebagai pusat aktivitas, Pangkalan TNI AL Pondok Dayung dan Apron Selatan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma. 

Kegiatan berskala internasional ini diselenggarakan mulai tanggal 2-5 November 2022 dan terbuka untuk masyarakat umum. Pameran pertahanan ini sedianya dilaksanakan pada 2020. Namun, akibat terjadi pandemi Covid-19, acara tersebut tertunda hingga akhirnya bisa digelar tahun ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement