Rabu 26 Oct 2022 16:14 WIB

Soal Peluang AHY Jadi Cawapres Anies, Ini Kata Surya Paloh 

Partai Nasdem menyerahkan otoritas pemilihan cawapres kepada Anies.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memenuhi undangan makan siang dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rabu (26/10/2022). Usai pertemuan yang berlangsung sekira dua jam itu, ia menanggapi pertanyaan terkait peluang AHY menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan.

"Kalau saya, orang tua ini apa, kalau yang baik-baik pasti saya restui," ujar Surya di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Surya mengatakan, Partai Nasdem menyerahkan otoritas pemilihan cawapres kepada Anies. "Kita lihat tanda-tanda, bahasa dari berbagai aspek, yang memungkinkan, hingga pasangan Pak Aniesnya seperti yang diharapkan beliau," ujarnya.

Di samping itu, poros koalisi antara Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat segera terealisasi. Pertemuan dengan AHY hari ini merupakan bentuk hubungan yang semakin baik.

"Koalisi memang sedang menyesuaikan frekuensi, apa yang barangkali bisa disesuaikan satu sama lain, tapi yang jelas hubungan yang baik selama ini sudah terjalin semakin memperkokoh semangat," ujar Surya.

Anies mengatakan bahwa dirinya tak terburu-buru dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Namun, ia mengungkapkan tiga kriteria pasangannya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ujar Anies di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Kedua adalah membantu memperkuat dan menghadirkan stabilitas dalam koalisi. Terakhir adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif ketika nanti terpilih sebagai presiden periode 2024-2029. "Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement