REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bencana banjir kembali terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, pada Rabu (26/10/2022). Akibatnya, terdapat ratusan warga yang terdampak bencana tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sukaresik, Inspektur Satu (Iptu) Asep Saefullah, mengatakan, banjir di wilayah itu terjadi sejak Rabu sekitar pukul 01.00 WIB. Pasalnya, terjadi hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (25/10/2022) di wilayah itu, sehingga menyebabkan aliran Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang meluap ke permukiman warga.
"Genangan air di permukiman warga rata-rata 50 sentimeter (cm). Sementara di jalan penghubung antardesa ketinggian air mencapai 70 cm, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu siang (26/10/2022).
Berdasarkan pendataan sementara, terdapat 605 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut. Selain itu, lahan sawah dengan luas sekitar 10 hektare siap panen terendam.
Menurut Asep, petugas telah turun ke lokasi banjir untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir, terutama lansia dan anak-anak. Sementara, warga yang rumahnya terendam mengungsi di Pesantren Al Mutaali.
"Kami mengimbau warga tetap waspada dan segera mengamankan diri dan barang berharga ke tempat yang telah ditentukan. Sebab, sampai saat ini air terus naik," kata dia.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya juga telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan penanganan bencana banjir di Kecamatan Sukaresik. Tim di lapangan ikut membantu proses evakuasi warga yang rumahnya terendam air.
"Sementara ini ada beberapa warga yang mengungsi. Namun biasanya tidak lama. Mudah-mudahan hari ini surut dan bisa kembali," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, saat dikonfirmasi Republika.co.id
Berdasarkan pendataan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, banjir di Kecamatan Sukaresik itu menyebabkan rumah 111 KK terendam air. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi mencapai 48 KK.
Selain merendam rumah, Irwan mengatakan, banjir juga menyebabkan kendaraan, hewan peliharaan, dan lahan sawah, terendam banjir. Namun, kerugian akibat kejadian itu masih belum dapat dipastikan.
"Saat ini, kondisi di lapangan kekurangan makanan dan minuman. Tidak adanya sumber air bersih. Kebutuhan mendesak adalah perahu karet untuk mobilisasi warga beraktivitas," kata dia.
Selain di Kecamatan Sukaresik, bencana juga terjadi di sejumlah kecamatan lainnya. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya, setidaknya terdapat 10 titik bencana selama dua hari terakhir.
Irwan mengatakan, bencana banjir juga terjadi di Kecamatan Cipatujah, Karangnunggal, dan Pagerageung. Di tiga wilayah kecamatan itu, terdapat ratusan warga yang terdampak. Data pasti masih terus dihimpun.
Sementara itu, terdapat lima kejadian bencana tanah longsor di Kecamatan Parungponteng, Karangjaya, Cikatomas, dan Bojongasih. Selain itu, terdapat satu kejadian pergerakan tanah di Kecamatan Cikatomas.