Selasa 25 Oct 2022 18:17 WIB

Pengamat Jelaskan Mengapa Ahmad Heryawan tak Masuk Kriteria Cawapres Anies

Salah satu kriteria yang tidak dimiliki Ahmad Heryawan adalah soal elektabilitas.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dinilai pengamat tak memenuhi kriteria cawapres untuk Anies Baswedan. (ilustrasi)
Foto:

Tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, PKS telah bersepakat bahwa ketiganya akan berkoalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun, belum ada kesepakatan terkait cawapres dari Anies Rasyid Baswedan.

"Tadi sepakatnya itu, cawapres bisa menyusul setelah deklarasi (koalisi). Begitu kesepakatannya," ujar Willy saat dihubungi, Selasa.

Dalam pertemuan tim kecil tersebut, Partai Nasdem diwakili oleh Willy dan Sugeng Suparwoto. Sedangkan Partai Demokrat diwakili oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman dan Iftitah. Sedangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datang 15 menit sebelum pertemuan tersebut berakhir.

Sementara PKS, diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Muhammad Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Pipin Sofian, dan juru bicara PKS Muhammad Kholid. Hadir pula Sudirman Said sebagai liaison officer (LO) atau naradamping dari pertemuan tersebut.

Kendati sudah sepakat untuk berkoalisi, pembahasan terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies disebutnya masih alot. Apalagi Partai Demokrat mengusulkan AHY, sedangkan PKS menawarkan Ahmad Heryawan.

"Belum (ada keputusan soal cawapres), masih ada beberapa hal ya tentang cawapres tadi kita bahas. PKS mengusulkan nama Pak Ahmad Heryawan, Demokrat mengusulkan AHY, Nasdem sendiri kemudian ya kita serahkan kepada Pak Anies," ujar Willy.

Anies sebelumnya mengatakan, bahwa dirinya tak terburu-buru dalam menentukan cawapres. Namun, ia mengungkapkan tiga kriteria pasangannya untuk Pilpres 2024.

"Saya lihat tiga kriterianya. Satu, memberikan kontribusi dalam proses pemenangan," ujar Anies di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Kedua adalah membantu memperkuat dan menghadirkan stabilitas dalam koalisi. Terakhir adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif ketika nanti terpilih sebagai presiden periode 2024-2029.

"Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor dan nama belum ada," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

 

photo
Anies Siap Menjadi Calon Presiden 2024 - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement