Sabtu 22 Oct 2022 19:42 WIB

Keuskupan Agung Jakarta Tegaskan Video Dukung Anies Capres Hoaks

Beredar video uskup se-Jabodetabek deklarasi dukung Anies Baswedan jadi capres.

Anies Baswedan menyapa warga saat akan menghadiri acara perpisahan masa kepemimpinannya menjadi Gubernur di Balai Kota DKI Jakarta, Ahad (16/10/2022). (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anies Baswedan menyapa warga saat akan menghadiri acara perpisahan masa kepemimpinannya menjadi Gubernur di Balai Kota DKI Jakarta, Ahad (16/10/2022). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menegaskan bahwa video yang beredar di media sosial dengan judul "Uskup se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Baswedan Menjadi Presiden" adalah hoaksPenjelasan dari Keuskupan Agung Jakarta ini, diharapkan dapat menepis kesimpangsiuran informasi akibat beredarnya video hoaks tersebut.

 

Baca Juga

"Terkait dengan beredarnya potongan video yang berjudul 'Uskup Katolik se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden', kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar," kata Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Romo Vincentius Adi Prasojo, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Lebih lanjut, Romo Adi mengklarifikasi bahwa pertemuan Anies dengan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta bukanlah pertemuan politik. Melainkan, pertemuan pada tanggal 28 September 2022 merupakan kunjungan Anies dalam rangka berpamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam kunjungan itu, kata dia, Anies Baswedan menyampaikan pamit bahwa masa tugasnya akan berakhir sebagai Gubernur DKI dan ucapan terima kasih atas kontribusi umat Katolik dalam kerja sama banyak pihak bagi kebaikan bersama. Sebagai pemimpin umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, lanjut Romo Adi, Kardinal Ignatius Suharyo memang kerap menerima tamu dari berbagai tokoh. Namun, dia kembali menegaskan bahwa setiap pertemuan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik.

"Hal itu selaras dengan prinsip bahwa gereja Katolik tidak berpolitik praktis. Maka, dalam pertemuan dan kegiatan tersebut, mereka tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan," lanjut Romo Adi.

Romo Adijuga menegaskan bahwa Gereja Katolik Indonesia konsisten menjaga netralitas. Menurut dia, gereja Katolik mendorong proses politik yang menjunjung prinsip dan etika untuk kebaikan bersama.

 

Ia juga berharap seluruh pihak menjaga keharmonisan di tengah masyarakat.

"Demikian, klarifikasi untuk menghindari kesimpangsiuran informasi akibat beredarnya video tersebut. Semoga dapat dimaklumi dan kami mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kondusivitas kehidupan publik," ujar Romo Adi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement