Sabtu 22 Oct 2022 18:46 WIB

Kemenkes: 10 Orang Kontak Erat dengan Pasien Subvarian XBB Negatif Covid-19

Subvarian XBB yang menyebabkan lonjakan kasus di Singapura telah terdeteksi di RI.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kemenkes
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengkonfirmasi adanya satu kasus positif cacar monyet (monkeypox) pertama di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril melaporkan sepuluh orang yang mengalami kontak erat dengan pasien terinfeksi subvarian Omicron XBB di Indonesia dinyatakan negatif. Kemenkes saat ini sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara.

"Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 orang kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB," kata Mohammad Syahril di Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga

Syahril mengatakan, subvarian Omicron XBB yang menyebabkan lonjakan kasus di Singapura telah terdeteksi di Indonesia. Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September 2022," katanya.

Kemudian pasien menjalani isolasi mandiri, dan pihak dokter menyatakan pasien telah sembuh pada 3 Oktober 2022. Syahril mengatakan, meski varian baru XBB cepat menular, tapi fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron pendahulunya.

"Meskipun demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi," katanya.

Dalam sepekan terakhir, kata Syahril, juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus Covid-19 di 24 provinsi. Per Jumat (21/10), kasus aktif harian bertambah 239 orang, kasus konfirmasi 2.227 orang.

Syahril mengatakan peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat, mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2. Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19.

Selain itu juga menyegerakan vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap Covid-19. "Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement