REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Raya Jakarta Islamic Center terbakar pada Rabu (19/10/2022). Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. Saat terbakar Rabu sore, masjid raya sedang direnovasi. Belasan pekerja sedang melakukan pergantian lapisan kubah.
Salah satu saksi mata yang melihat kebakaran adalah Armandara (60 tahun). Ia petugas parkir di sebuah toko di seberang masjid. Jaraknya dari bangunan masjid sekitar 20 meter. Kepada Republika, Rabu (19/10), ia mengatakan sedang duduk saat masjid raya terbakar. Ia duduk di bangku plastik di parkiran toko. Dari pelantang suara masjid ia mendengar lantunan doa usai Shalat Ashar.
Kebakaran diduga terjadi saat mulai Shalat Ashar. Dalam laporan polisi disebutkan kebakaran sudah terlihat pada pukul 15.15 WIB. Shalat Ashar berjamaah di Komplek Masjid Raya JIC tidak dilakukan di ruang utama, karena sedang berlangsung renovasi. Shalat digelar di bangunan di samping Masjid Raya.
"Ada seperti kabut putih mengelilingi kubah," kata dia bercerita. Merasa heran, ia bangkit dari bangkunya. Mendekat ke jalan di seberang masjid. Kabut putih membumbung kemudian berubah menjadi asap. "Apinya belum terlihat waktu itu," kata dia.
Kondisi di sekitar masjid raya saat kebakaran bermula cukup ramai. Lalu lintas warga menjelang sore dan waktu pulang kerja. Di dalam toko ada beberapa orang sedang berbelanja. Saat para pembeli itu keluar, ia mengingat, api sudah terlihat membumbung bercampur dengan asap putih di kubah masjid.
Apakah ada kepanikan warga? Ia mengaku tidak. Warga yang lalu lalang justru banyak berhenti di depan pagar masjid raya melihat kebakaran dan merekamnya dengan ponsel. Sekitar 30 menit, ia melanjutkan, kubah masjid sudah dilahap oleh api.
Untuk mengatasi kebakaran Masjid JIC, telah dikerahkan delapan mobil pemadam kebakaran dari unit pemadam Jakarta Utara. Api berhasil dipadamkan pada pukul 17.00 WIB. Kebakaran pun bisa dikendalikan sehingga tidak menjalar ke bangunan lain di sekitarnya yakni Gedung Sosial Budaya dan Gedung Bisnis.