Selasa 18 Oct 2022 14:25 WIB

Nasdem Lebih Pilih Cawapres Anies dari Luar Partai

Cawapres dari luar partai hindari kepentingan politik.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan mengungkapkan tiga kriteria cawapresnya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan mengungkapkan tiga kriteria cawapresnya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, mengatakan komunikasi dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan masihlah panjang. Namun, ia mendorong agar sosok pendamping Anies berasal dari luar partai politik koalisi.

"Bahwa kriteria (cawapres) itu membantu pemenangan ya pasti kan, kemudian menstabilkan koalisi itu tidak tarik-menarik ya kan, artinya dia bukan siapa-siapa gitu kan. Kalau dia salah satu kader artinya itu sudah tidak menstabilkan koalisi," ujar Ali saat dihubungi, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Ia menghargai jika partai politik yang menjadi koalisi dalam mengusung Anies sebagai calon presiden (capres) tak mengajukan kadernya sebagai cawapres. Tujuannya, agar tak adanya kepentingan partai politik dalam pengusungan pasangan calon tersebut.

"Saya setuju kalau kemudian koalisi itu tidak membawa (kadernya di Pilpres), tidak mengedepankan kepentingan partainya agar koalisi stabil. Terus kemudian menguatkan pemerintahan, artinya orang yang sudah punya pengalaman," ujar Ali.

Terkait komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), disebutnya masih berjalan. Meskipun sampai saat ini belum ada keputusan, karena masih menyamakan visi dan misi antara partai.

Di samping itu, Partai Nasdem sendiri menghormati mekanisme di Partai Demokrat dan PKS yang ingin mengusung kadernya di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun, pihaknya tetap menginginkan agar cawapres dari Anies bukan merupakan kader partai politik.

"Partai Nasdem juga memiliki pandangan bahwa sebaiknya kita ambil dari luar (cawapres) luar partai koalisi. Kalau kemudian kita mengambil dari dalam tiga partai umpamanya satu capres siapa kuat-kuat," ujar Ali.

Kendati demikian, Partai Nasdem sudah memberikan otoritas pemilihan cawapres kepada Anies. Otoritas tersebut diberikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. "Jadi silahkan saja Anies memilih yang bagaimana," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Anies mengatakan bahwa dirinya tak terburu-buru dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Namun, ia mengungkapkan tiga kriteria pasangannya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement