REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN RI Erick Thohir menumbuhkan jiwa entrepeneurship kepada santri. Erick Thohir ingin santri menjadi pionir untuk membuka hegemoni industri halal dengan produk-produk dalam negeri mengingat potensi industri halal di Indonesia dan dunia sangat tinggi.
Apalagi, kata Erick Thohir, Indonesia adalah negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam. “Dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas, maka santri akan jadi penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional," tutur Erick Thohir di Jakarta, Senin (17/10/2022).
Ketua Umum (Ketum) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini menggalakkan program-program pendukung yang di antaranya adalah Santri Magang di BUMN, Santripreneur dan Pesantrenpreneur. Tak hanya itu, Erick Thohir juga menggerakkan 33 perusahaan BUMN, MES dan BSI agar berpartisipasi.
Di mana peran perusahaan-perusahaan BUMN akan memberikan pelatihan dan pendampingan. MES memberikan advokasi untuk peningkatan kompetensi sedangkan BSI untuk melakukan pendanaan program.
Program yang disiapkan oleh Erick Thohir juga memberikan kompetensi kepada para santri dan pesantren agar mahir dalam teknologi digital. Menurutnya kemahiran dalam hal digitalisasi adalah sebuah kewajiban untuk menjawab tantangan zaman ke depan.
“Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan ke depannya, termasuk di sektor digital,” ujar Erick Thohir.
Selain digitalisasi, tentunya santri dan pesantren akan menerima pendampingan serta pelatihan di bidang bisnis terapan. Sektor bisnis ini meliputi tentang teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan dan agroteknologi, bisnis dan manajemen, serta tata rias dan tata boga.
"Kami meyakini para santri dan santriwati akan turut berkontribusi membawa Indonesia menuju negara maju dan membangun peradaban bagi negara, serta berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat,” ucap Erick Thohir.