Ahad 16 Oct 2022 17:11 WIB

Gubernur Jabar Minta Usulan Nama Kereta Cepat ke Masyarakat

Ridwan Kamil minta usulan dari masyarakat untuk penamaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Teknisi memeriksa kereta cepat inspeksi yang dihadirkan di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Teknisi memeriksa kereta cepat inspeksi yang dihadirkan di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil meminta usulan dari masyarakat untuk penamaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Nama yang terpilih nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diputuskan.

Ini, menurut dia, sesuai arahan dari Presiden Jokowi saat meninjau Stasiun KCJB di Tegalluar beberapa hari lalu. Presiden Jokowi ingin masyarakat Jabar dilibatkan dalam penamaan kereta cepat sebelum diresmikan.

"Jadi Pak Presiden ke saya, Pak Gubenur minta masukan dari masyarakat Jabar namanya apa," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan persnya, Ahad (16/10/2022)

KCJB saat ini pembangunannya sudah mencapai 88 persen. Kereta cepat yang diklaim pertama di Asia Tenggara tersebut ditargetkan rampung pada Juni 2023. Rencananya pada November 2022 satu gerbong rangkaian KCJB akan meluncur untuk diujicobakan.

"Bulan depan sudah mulai dites satu rangkaian," kata Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Kang Emilitu.

Kang Emil mengemukakan sudah ada beberapa nama KCJB yang sempat diusulkan. Salah satunya "Jamparing". Kosakata Sunda yang memiliki arti anak panah tersebut bermakna melesat atau cepat.

"Banyak yang bagus, ada Jamparing, itu anak panah karena melesat dan itu namanya Sunda pisan walaupun enggak ada singkatannya," ujar Kang Emil.

Untuk menampung lebih banyak usulan nama dari masyarakat, Kang Emil meminta media massa memfasilitasinya lewat sebuah sayembara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement