REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL - Tidak dapat dipungkiri kebutuhan akan talenta digital di Indonesia saat ini masih belum terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah sudah meluncurkan beragam program-program untuk menyiapkan talenta digital hingga 2030 mendatang. Namun peranan dari perusahaan swasta dan lembaga pendidikan juga penting untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan pemenuhan kebutuhan ini.
Untuk itu, sebagai Kampus Digital Kreatif, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menjalin kolaborasi dengan perusahaan digital kreatif, PT Alfa-1 atau Digital Creative Center (DCC) untuk mengadakan workshop dan kunjungan industri bertajuk BSI Digination. Dengan mengusung tema Opportunities in Creative Industry, kegiatan ini bertujuan memberikan kesempatan bagi para siswa agar memiliki kesiapan untuk menangkap peluang di dunia industri digital kreatif.
Kegiatan ini digelar di beberapa kampus Universitas BSI. Salah satunya di Universitas BSI kampus Ciputat, pada Senin (10/10/2022) dan Selasa (11/10/2022) secara offline di di Aula Universitas BSI Kampus Ciputat, Jl Ir H Juanda No 39, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Ibnu Alfarobi, selaku CEO PT Alfa-1 atau DCC mengungkap landasan utama terbentuknya DCC ialah membantu percepatan pemenuhan talenta digital di Indonesia. "Menurut riset Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital sampai 2030 nanti. Artinya setiap bulannya kita butuh 500-600 ribu talenta digital. Namun saat ini, baru bisa memenuhi 100-200 ribu setiap bulannya," ujar Ibnu.
Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif, selaras dengan visi DCC membentuk sebuah kolaborasi ini. "Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif memang selaras dengan visi awal kami sehingga kita berkolaborasi untuk menggelar kegiatan BSI Digination ini," ungkapnya.
Kepala Kampus Universitas BSI kampus Ciputat Mulyadi mengatakan kolaborasi ini menguntungkan banyak pihak. Tidak hanya antara Universitas BSI dan DCC, tetapi pihak sekolah yang diundang untuk mengikuti workshop dan kunjungan industri ini.
"Pihak sekolah yang diundang, dalam hal ini SMK Letris Indonesia 2 dan SMK Yapia Parung, merasa senang bisa datang dan hadir di kegiatan ini. Siswa sekolah yang hadir bisa lebih mengetahui perkembangan industri digital dan mengenal dunia industri serta peluang sebagai talenta digital di era industri kreatif yang marak saat ini," pungkasnya.