Kamis 13 Oct 2022 22:12 WIB

SBY Ingatkan Warga dan Pemimpin Dunia Agar tak Sepelekan Pemburukan Situasi Global

Menurut SBY masih ada kesempatan untuk mencegah memburuknya situasi global.

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan warga dan pemimpin dunia agar tak menyepelekan potensi pemburukan situasi global. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan warga dan pemimpin dunia agar tak menyepelekan potensi pemburukan situasi global. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh warga dan pemimpin dunia untuk tidak menyepelekan pemburukan situasi global saat ini. Menurut SBY, dunia harus belajar pada sejarah.

"Tidak boleh underestimate. Sejarah menunjukkan, banyak kesalahan bagi siapa pun yang sering bersikap underestimate terhadap sesuatu. Dulu 1-2 tahun sebelum pecahnya perang dunia kedua sudah ada tanda-tanda tapi banyak yang underestimate. Terjadi juga," kata SBY di Jakarta Kamis (13/10/2022).

Baca Juga

Sejarah-sejarah yang pernah terjadi, menurut SBY, hendaknya menjadi pelajaran besar bagi para pemimpin dunia. Ia berharap pemimpin dunia tak menganggap tidak akan terjadi pemburukan situasi yang tengah berlangsung sekarang ini.

"Melalui mimbar ini, roundtable discussion hari ini, kami bisa mengatakan kepada dunia masih ada kesempatan untuk mencegah memburuknya situasi," kata dia.

Baik, lanjut dia, situasi geopolitik dan keamanan internasional maupun ekonomi global, serta yang lebih fundamental seperti upaya mengatasi perubahan iklim. "If there is a will, there is a way, (jika ada kemauan, di situ ada jalan," kata Chairman The Yudhoyono Institute tersebut.

Menurut dia, di sejumlah wilayah saat ini ketegangannya cukup tinggi, seperti di Ukraina-Rusia, dan hal itu juga merembet ke Eropa dan Amerika, begitu pula situasi Asia Timur. "Miskalkulasi dan insiden di lapangan entah di daratan, lautan, atau udara setiap saat bisa terjadi dan itulah cikal bakal perang dunia, bahkan perang nuklir yang sama-sama di takutkan," ujarnya.

Oleh karena itu, SBY mengajak semua pihak di dunia untuk tidak menyepelekan kondisi saat ini, tidak menihilkan kemungkinan potensi-potensi yang bisa saja terjadi karena gesekan-gesekan akibatdari ego negara-negara di dunia. Menurut SBY, sudah seharusnya saat ini negara-negara menurunkan ego dan membuat situasi menjadi lebih teduh.

"Para pemimpin dunia harus mencegah memburuknya situasi, jangan sampai pada ujungnya terjadi perang dunia yang baru disertai dengan penggunaan senjata nuklir," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement