Kamis 13 Oct 2022 17:09 WIB

Agama Jadi Faktor Keterpilihan dalam Pilpres dan Pileg 2024? Ini Penjelasan Saiful Mujani 

Agama menjadi salah satu faktor penting keterpilihan dalam Pemilu 2024.

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Warga memasukan surat suara ke kotak suara dalam Pemilu. (Ilustrasi). Agama menjadi salah satu faktor penting keterpilihan dalam Pemilu 2024
Foto:

Sementara pemilih dari kalangan Islam terdistribusi hampir merata pada semua calon. Anies mendapatkan 24 persen suara warga Muslim, Ganjar 28 persen, dan Prabowo 33 persen. Masih ada 15 persen yang belum menentukan pilihan.

“Yang membuat berbeda dan penting adalah bahwa yang non-Muslim cenderung pada Ganjar, sementara pemilih Muslim terdistribusi hampir merata pada semua calon.” jelas Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Terbukti secara empiris bahwa latar belakang agama penting dalam pemilihan presiden. Karena itu, dalam proses pencalonan presiden, faktor agama tidak bisa diabaikan.

Saiful melanjutkan bahwa populasi Islam di Indonesia sangat besar. Karena itu kalau ada calon yang tidak beragama Islam, akan sangat susah untuk mendapatkan suara. 

Mengapa proporsi dukungan warga Muslim pada Anies, Ganjar, dan Prabowo tidak terlalu berbeda, karena calonnya semua beragama Islam.

Sementara itu, untuk Pileg dari pemilih partai, secara umum pemilih yang beragama Islam dan yang tidak beragama Islam juga memiliki perbedaan yang signifikan dalam menentukan pilihan partai politik. Pemilih PKB hampir semuanya beragama Islam.

"Sebanyak 10 persen pemilih Muslim mendukung PKB, yang non-Muslim hanya 1 persen. Komposisi dukungan suara PKB yang hampir semuanya dari kalangan Islam berbanding terbalik dengan PDIP. PDIP didukung 22 persen dari pemilih Muslim, yang non-Muslim 48 persen," terangnya.

Saiful menjelaskan bahwa walaupun porporsi dukungan kalangan non-Islam pada PDIP lebih besar, tapi dukungan dari kalangan Islam juga sangat besar, yakni 22 persen dari total pemilih yang beragama Islam.

Baca juga: Mualaf Sujiman, Pembenci Adzan dan Muslim yang Diperlihatkan Alam Kematian 

Sementara Gerindra mendapatkan dukungan 11 persen pemilih Muslim, 4 persen non-Muslim. Golkar Muslim 11 persen, non-Muslim 8 persen. Nasdem 3 persen Muslim, 6 persen non-Muslim. PKS 5 persen Muslim, 0 persen non-Muslim.

Kemudian untuk PPP 3 persen Muslim, 0 persen Non-Muslim. PAN 2 persen Muslim, 1 persen non-Muslim.

Sementara Demokrat 7 persen Muslim, 4 persen non-Muslim. Partai-partai lain mendapatkan dukungan pemilih Muslim 4 persen dan 5 persen pemilih non-Muslim.

 

“Faktor agama tidak bisa diabaikan, walaupun bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi warga dalam pilihan politik,” kata dia.  

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement