Rabu 12 Oct 2022 22:28 WIB

Tim Medis Indonesia Tangani 253 Warga Pakistan Terdampak Banjir

Tim Medis Indonesia memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Pakistan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Christiyaningsih
 Penduduk setempat membangun kembali rumah yang rusak akibat banjir, di distrik Mirpur Khas, provinsi Sindh, Pakistan, 10 Oktober 2022. Menurut otoritas penanggulangan bencana, sekitar 160 jembatan dan 5.000 km (3.200 mil) jalan hancur atau rusak, 3,5 juta hektar tanaman terpengaruh, dan sekitar 800.000 ternak hilang. Lebih dari 33 juta orang terkena dampak banjir, kata Menteri Perubahan Iklim negara itu Sherry Rehman.
Foto: EPA-EFE/REHAN KHAN
Penduduk setempat membangun kembali rumah yang rusak akibat banjir, di distrik Mirpur Khas, provinsi Sindh, Pakistan, 10 Oktober 2022. Menurut otoritas penanggulangan bencana, sekitar 160 jembatan dan 5.000 km (3.200 mil) jalan hancur atau rusak, 3,5 juta hektar tanaman terpengaruh, dan sekitar 800.000 ternak hilang. Lebih dari 33 juta orang terkena dampak banjir, kata Menteri Perubahan Iklim negara itu Sherry Rehman.

REPUBLIKA.CO.ID, MIRPUR KHAS - Tim Medis Indonesia memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Pakistan terdampak banjir di wilayah Tehsil Jhudo, Distrik Mirpur Khas, Provinsi Sindh, Pakistan, Selasa (11/10/2022). Total sebanyak 253 orang menjadi pasien di hari pertama.

Pelayanan kesehatan berlangsung di tenda kesehatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Distrik Mirpur Khas. Tenda yang berada di pos pengungsian memiliki fasilitas seperti tempat pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kehamilan, dan pemeriksaan laboratoriun sederhana (malaria, gula darah, kolesterol), farmasi lapangan, hingga pemeriksaan pasien.

Baca Juga

Aminuddin Harahap, salah satu personel Tim Media Indonesia, menyebutkan 200 pasien memeriksakan diri pada hari ini. Tim Medis Indonesia menyiagakan beberapa dokter dengan spesialisasi yang berbeda.

“Lima besar penyakit yang diderita warga antara lain ISPA, penyakit kulit, diare, dyspepsia, dan hipertensi,” ujar Aminuddin, dokter neonatologist dari TNI Angkatan Laut dalam keterangan, Rabu (12/10/2022).

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan membuatkan resep obat yang selanjutnya akan disiapkan oleh tenaga apoteker yang telah menunggu di sisi lain di dalam tenda. Ia menambahkan, selain dokter dari Indonesia, dokter dan tenaga medis setempat juga memanfaatkan tenda kesehatan di wilayah tersebut.

Sementara itu, personel Tim Medis Indonesia lainnya ada yang memberikan pelayanan kesehatan secara mobile. Pada Selasa (11/10/2022) kemarin, tim yang juga didukung oleh dinas kesehatan setempat dan organisasi non-pemerintah memberikan pelayanan kesehatan kepada 53 pasien.

Pelayanan medis bergerak ini bertujuan untuk menjangkau titik-titik pengungsian yang tersebar di Distrik Mirpur Khas. Berdasarkan data dinas kesehatan setempat, sebanyak 40 titik pengungsian berada di wilayah tersebut. Tenda kesehatan di Tehsil Jhudo merupakan salah satu pos pengungsian besar.

Dinas Kesehatan Mirpur Khas menyebutkan sebanyak 25.000 warganya tercatat mengungsi saat banjir berlangsung. Sebagian dari mereka telah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Mirpur Khas Muhammad Juman Bahoto saat menerima Tim Medis Indonesia pada Senin (10/10/2022). Pelayanan kesehatan di tenda maupun mobile di wilayah Distrik Mirpur Khas mendapatkan pengamanan dari pihak keamanan Pakistan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement