REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Political Statistics (Polstat) merilis hasil survei terbaru pendapat masyarakat Jakarta pasca-Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI 2017-2022, termasuk mengenai partai politik jelang pemilihan kepala daerah DKI selanjutnya. Polstat mensurvei partai yang akan dominan dalam kontestasi pemilu mendatang.
Peneliti Senior Polstat, Apna Permana menyebut sebanyak 12,9 persen dari responden di DKI Jakarta menyatakan memilih PDI Perjuangan. Elektabilitas PDI Perjuangan hanya terpaut tipis dengan Partai Gerindra yang dipilih oleh 12,5 persen responden. Di posisi berikutnya ditempati Partai Demokrat 10,5 persen, kemudian PKS 10,2 persen, Partai Golkar 5,2 persen.
Kemudian, lanjut dia, elektabilitas PAN 4,1 persen, Partai Perindo 3,8 persen, PKB 2,9 persen, PSI 2,9 persen, PPP 2,4 persen, Partai Nasdem 1,9 persen dan Partai Gelora 1,1 persen.
"Dengan demikian, Partai Gerindra dan PDI Perjuangan bersaing ketat untuk menjadi pemenang pemilu di DKI alias menguasai DPRD DKI 2024-2029," ujar Apna.
Pada Pemilu 2019, Partai Gerindra memperoleh 19 kursi DPRD DKI, sedangkan PDI Perjuangan 25 kursi. Apna mengatakan kedua partai ini sepertinya akan tetap tak tergoyahkan posisinya di dua besar pada Pemilu 2024 nanti, baik di tingkat DKI maupun nasional.
Sementara itu, Apna juga menjelaskan, posisi Partai Perindo naik cukup tinggi. Karena partai ini juga cukup aktif bersosialisasi dengan program-program pro rakyat kecil, kelihatannya akan menuai hasil positif pada Pemilu 2024, khususnya di DKI Jakarta.
Dengan elektabilitas 3,8 persen, Partai Perindo telah berhasil mengungguli partai-partai yang memiliki kursi signifikan di DPRD DKI seperti Partai Nasdem, PKB, PSI, dan PPP.