Senin 10 Oct 2022 18:46 WIB

Pengamat: Peluang PDIP dan Golkar Pasangkan Ganjar-Airlangga Terbuka

Duet Ganjar-Airlangga tergantung bagaimana Golkar mengkompromikan kepada anggota KIB.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Jurnalis mengambil gambar saat rilis hasil temuan dan analisis survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait pasangan capres-cawapres paling populer dan prospeknya di Jakarta, Senin (10/10/2022). Hasil survei tersebut menyebutkan emapat belas bulan sebelum pilpres 2024, pasangan Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto (Ganjar-AH) merupakan pasangan paling populer/disukai dengan elektabilitas tertinggi. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis mengambil gambar saat rilis hasil temuan dan analisis survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait pasangan capres-cawapres paling populer dan prospeknya di Jakarta, Senin (10/10/2022). Hasil survei tersebut menyebutkan emapat belas bulan sebelum pilpres 2024, pasangan Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto (Ganjar-AH) merupakan pasangan paling populer/disukai dengan elektabilitas tertinggi. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo, menanggapi soal kedekatan PDIP dan Partai Golkar. Berdasarkan kedekatan tersebut, peluang keduanya mengusung Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto masih terbuka.

"Kemungkinan itu tetap terbuka. Pak Airlangga berpeluang untuk berpasangan dengan Mas Ganjar. Tapi dinamikanya masih sangat cair. Tergantung bagaimana PAN dan Golkar," kata Ari dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Menurutnya, posisi Ganjar menguat di kalangan KIB. Namun demikian keterusungan Ganjar masih tergantung dengan keputusan PDIP. 

"Makanya posisi Mas Ganjar menguat ke KIB itu juga nanti berpulang ke Mas Ganjar. Apakah tetap kader PDIP atau keluar dari PDIP? Sejauh ini saya merasa Mas Ganjar sangat loyal dengan PDIP," ucapnya.

Ia menambahkan, Plt Ketum PPP Mardiono membuka peluang untuk mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi capres dan hendak membuka komunikasi dengan Koalisi Indonesia Bersatu. Di sisi lain, Ganjar juga masuk pada kantong-kantong basis pemilih Islam di beberapa daerah.

"Yang menarik posisi Mas Ganjar. Dalam diamnya justru mendapat dukungan dari banyak komunitas basis pemilih Islam dan PPP. Kalau kita kontraskan Anies, dia menyambangi sendiri komunitas Islam," tegasnya.

Ari menilai besar kemungkinan PDIP berkerja sama dengan KIB dalam menghadapi Pilpres 2024 dibandingkan dengan poros Gerindra-PKB atau Nasdem. Hal itu disebabkan Gerindra agak susah untuk tidak mencalonkan Prabowo, sedangkan Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres. Sehingga kemungkinan besar akan muncul 3 koalisi atau poros dalam Pilpres 2024.

"Kecenderungannya sih PDIP lebih punya chemistry sama KIB dibanding dengan Gerindra. Sementara PDIP juga mau capres bukan cawapres," ucapnya.

photo
Serangan Elite PDIP kepada Ganjar Pranowo - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement