REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebuah unggahan viral di media sosial (medsos) karena diduga ada pemeriksaan oleh kepolisian terhadap pengunggah video tragedi Kanjuruhan. Warganet menduga hal itu mengarah pada penggugah video yang berisi kondisi pintu-pintu yang ditutup saat penembakan gas air mata.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, timnya memang ada yang bertugas untuk mencari saksi dari kalangan masyarakat. "Ya, salah satunya itu (pengunggah)," kata Dedi di Mapolres Malang, Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022).
Polri, kata Dedi, juga mengumpulkan keterangan dari berbagai masyarakat lainnya. Bahkan, beberapa saksi dari kalangan tersebut ada yang akan menjalani pemeriksaan pada Rabu (5/10/2022). Langkah ini ditujukan untuk memperoleh data dan fakta lain terkait tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan Malang telah menimbulkan duka yang mendalam bagi para Aremania. Ratusan Aremania dinyatakan meninggal akibat insiden tersebut. Selain itu, dilaporkan ada sejumlah Aremania mengalami luka berat, ringan, dan sedang.