Rabu 28 Sep 2022 16:40 WIB

Angka Kemiskinan Muba Turun, Gubernur Sumsel Akui Kemajuan Pesat Muba

Gubernur Sumatra Selatan kagum dengan pesatnya kemajuan di Kabupaten Muba

Pj Bupati Muba Apriyadi menyampaikan perayaan hari jadi ke-66 Kabupaten Muba ini hendaknya dijadikan momentum untuk melanjutkan pembangunan.
Foto:

 

Kemudian dalam upaya memeratakan pembangunan terutama pendapatan, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah seperti mendorong peningkatan harga komoditi karet dan sawit melalui program hilirisasi, penciptaan lapangan kerja, mendorong tumbuh kembang UMKM dan koperasi, program Kelompok Wanita Tani (KWT) dan banyak program unggulan lainnya.

"Pengukuran indeks gini Kabupaten Muba tahun 2011-2021 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2021, tingkat ketimpangan Kabupaten Muba adalah 0,326 (2021) meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 0,321. Kami sadari bahwa kerja-kerja fundamental seperti ini masih memerlukan upaya yang lebih keras dan program-program strategis yang terukur. Ketimpangan ini harus terus dikurangi dengan meningkatkan pemerataan akses masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan," kata Apriyadi.

Menurutnya yang tidak kalah menggembirakan yaitu pertumbuhan ekonomi Muba menunjukkan tren positif setelah sempat mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19 turun hingga negatif pada tahun 2020 sebesar - 0,04%.  Pada 2021, pertumbuhan ekonomi Muba kembali meningkat sebesar 3,42%. PDRB Kabupaten Muba dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tahun 2021 sebesar Rp 72.640,74 miliar, sedangkan PDRB Kabupaten Muba dengan Migas atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2010 sebesar Rp 46.128,39 miliar di 2021.

Pemkab Muba juga menganggarkan lebih dari Rp 15 miliar lebih untuk membantu menekan dampak inflasi pasca-penetapan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pengalokasian anggaran ini nantinya untuk diberikan dalam bentuk bantuan sosial kesejahteraan keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah, penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan padat karya di 15 kelurahan dalam Kabupaten Muba, serta memberikan subsidi untuk sektor transportasi publik yakni tukang ojek, angkot, dan speedboat.

Selain itu, dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas oleh Gubernur Sumatra Selatan, Pemkab Muba juga menggencarkan program Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya memberdayakan kelompok wanita untuk lebih produktif dan budidaya lele dalam drum di 15 kecamatan. Kegiatan ini mendapatkan pendampingan langsung dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta Dinas Perikanan Muba untuk lebih cepat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. 

Selanjutnya persoalan infrastruktur menjadi salah satu penopang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dari tahun ke tahun Pemkab Muba terus berupaya meningkatkan, menambah, dan mengembangkan infrastruktur dalam rangka konektivitas antarwilayah, pemenuhan kebutuhan dasar (air bersih dan sanitasi), dan kualitas hidup masyarakat (kesehatan). Sepanjang 1.073 km jalan kabupaten terus ditingkatkan kualitasnya menjadi jalan mantap dengan target 100 persen sampai tahun 2026. 

Sektor lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup warga Muba yakni menggencarkan program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan relokasi rumah warga yang berada di bantaran sungai atau rawan terkena bencana. Bertahap program ini terus berjalan.

Selain menggunakan dana APBD dan APBN melalui Dinas Sosial dan Dinas Perumahan dan Permukiman, Muba juga mengumpulkan dana zakat dari ASN Pemkab Muba yang kemudian disalurkan Baznas Muba melalui program bedah rumah untuk warga pra sejahtera. Sampai dengan September 2022, program RTLH yang sudah terealisasi dan tersebar di 15 kecamatan sebanyak 466 unit (Baznas 79 unit, Dinsos 76 unit, dan Perkim 311 unit).

Persoalan blankspot juga terus di inventarisir melalui Dinkominfo Muba. Bahkan, tercatat di tahun 2022 bersama pihak provider, Dinkominfo Muba telah mendirikan menara provider di 12 desa di beberapa kecamatan. "Kita juga targetkan, desa-desa pelosok di Muba tidak lagi kesulitan akses komunikasi, sehingga komunikasi dan informasi hingga ke pelosok dapat diakses oleh masyarakat Muba," terang Apriyadi.

Apriyadi juga menambahkan, dalam rangka mengurangi beban pengeluaran belanja energi terutama gas rumah tangga, Pemkab Muba bekerja sama dengan Dirjen Migas dan PT Pertamina Gas Negara dengan memanfaatkan sumber gas yang melimpah di Bumi Serasan Sekate membangun jaringan gas rumah tangga (Jargas). Sejak 2017 pemasangan jaringan gas rumah dimulai dengan 6.031 Sambungan Rumah (SR) dan pada tahun 2020 sebanyak 8.162 SR di tiga kecamatan yaitu Sekayu, Sungai Lilin, dan Bayung Lencir. Tahun 2022, Muba mendapat kuota sebanyak 2.925 SR untuk Kecamatan Bayung Lencir. 

"Tahun ini juga, bekerja sama dengan PT PGN kota Sekayu akan dibangun jaringan gas mandiri sebanyak 2.500 SR. Dalam menjaga kamtibmas, upaya pendekatan persuasif yang dilakukan oleh Pemkab, Forkopimda sampai ke pemerintah tingkat desa dalam mencegah tumbuhnya paham-paham radikalisme maupun terorisme juga terus dilakukan secara masif. Kabupaten Muba akan terus berkomitmen menjaga kondisi zero conflict tetap terwujud di bumi serasan sekate," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement