Selasa 27 Sep 2022 00:55 WIB

Pemerintah Siapkan Pesawat untuk Angkut Bantuan Masyarakat untuk Pakistan

Pemerintah siapkan pesawat yang akan mengangkut bantuan masyarakat untuk Pakistan

Keluarga pengungsi menerima makanan dan berlindung di pinggir jalan setelah melarikan diri dari rumah mereka yang dilanda banjir, di pinggiran Peshawar, Pakistan, Minggu, 28 Agustus 2022. Pasukan tentara dikerahkan di daerah yang terkena banjir Pakistan untuk penyelamatan mendesak dan pekerjaan bantuan ketika banjir bandang dipicu setelah hujan monsun lebat di sebagian besar negara itu melanda banyak kabupaten di keempat provinsi.
Foto: AP/Muhammad Sajjad
Keluarga pengungsi menerima makanan dan berlindung di pinggir jalan setelah melarikan diri dari rumah mereka yang dilanda banjir, di pinggiran Peshawar, Pakistan, Minggu, 28 Agustus 2022. Pasukan tentara dikerahkan di daerah yang terkena banjir Pakistan untuk penyelamatan mendesak dan pekerjaan bantuan ketika banjir bandang dipicu setelah hujan monsun lebat di sebagian besar negara itu melanda banyak kabupaten di keempat provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyiapkan pesawat yang akan mengangkut bantuan dari organisasi kemasyarakatan maupun LSM untuk warga Pakistan yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor baru-baru ini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintah menyiapkan satu unit pesawat untuk keperluan tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan melakukan penambahan apabila dibutuhkan.

"Jadi di samping bantuan dari pemerintah pemerintah yang sekarang ini akan kita kirim, nanti juga akan ada bantuan dari organisasi kemasyarakatan termasuk NGO yang sudah disiapkan satu pesawat," kata Muhadjir dalam keterangan pers di sela-sela pemberangkatan bantuan kemanusiaan untuk Pakistan di Base Ops Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Menko PMK menjelaskan bahwa pesawat pengangkut bantuan dari masyarakat itu rencananya akan diberangkatkan pada 3 Oktober mendatang.

Oleh karena itu Muhadjir menegaskan bahwa pihaknya masih menerima apabila ada organisasi kemasyarakatan yang ingin menitipkan bantuan untuk warga Pakistan hingga tanggal tersebut.

Bantuan-bantuan tersebut bisa dititipkan melalui Kemenko PMK maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Sekali lagi kita masih terbuka untuk menerima bantuan dari elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, termasuk NGO. Dan nanti kalau satu pesawat itu kurang, bisa kita tambah lagi," kata Muhadjir Effendy .

Presiden Joko Widodo sebelumnya melepaskan pemberangkatan bantuan kemanusiaan senilai satu juta dolar AS disertai sejumlah barang-barang kebutuhan dasar untuk meringankan warga Pakistan yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Selain bantuan dana tunai dan barang-barang tersebut, pemerintah Indonesia juga akan mengerahkan sejumlah tenaga kesehatan untuk memberi pelayanan medis memenuhi permintaan dari pemerintah Pakistan.

Menko PMK mengaku ia bersama Kepala BNPB Suharyanto sudah ditugasi Presiden Jokowi untuk turut serta dalam keberangkatan pesawat kedua yang bertolak ke Pakistan pada Senin (26/9/2022) malam untuk mengkoordinasi dan menjalankan operasional bantuan.

Pakistan sudah dilanda banjir dan tanah longsor semenjak akhir Agustus lalu yang menimbulkan dampak luas bagi masyarakat setempat seperti kerusakan lahan pertanian, sekolah, rumah, dan juga infrastruktur, serta memaksa sekitar 800 ribu orang mengungsi.

Pemerintah Pakistan telah mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk menangani bencana besar yang diakibatkan hujan deras dan curah hujan tinggi itu.

Beberapa provinsi di Pakistan yang terdampak parah di antaranya Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement