Jumat 23 Sep 2022 15:03 WIB

Pengamat: Pendukung Ganjar Buat Opini Puan Sulit Menang Sebagai Capres

Ganjarist merasa Ganjar yang paling tepat jadi capres dibanding Puan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPR RI, Puan Maharani, melakukan kunker ke wilayah Kabupaten Majalengka Kamis (22/9/2022).
Foto: Istimewa
Ketua DPR RI, Puan Maharani, melakukan kunker ke wilayah Kabupaten Majalengka Kamis (22/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rivalitas pendukung Puan dengan pro Ganjar, semakin meruncing setelah dibentuknya Dewan Kolonel oleh sebagian elite PDIP. Walaupun DPP PDIP memastikan belum ada keputusan resmi siapa yang akan dicalonkan sebagai presiden di 2024, namun pendukung Ganjar bersikeras membuat opini Puan akan sulit dimenangkan bila dicapreskan

Pakar politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor, mengatakan para pendukung Ganjaris bukan hanya dari kader PDIP, namun mereka yang juga saat pilpres lalu sebagai pendukung Jokowi. Kemudian pendukung Ganjar yang membentuk Dewan Kopral, itu merupakan respons atas pendukung Puan yang sebelumnya membentuk Dewan Kolonel.

Baca Juga

"Jadi pendukung Ganjar ini bukan hanya membentuk opini menaikkan Ganjar sebagai nama calon presiden terkuat, namun berusaha membentuk opini di internal elit PDIP soal Ganjarlah yang lebih layak dicapreskan ketimbang Puan. Dimana secara elektabilitas Puan masih jauh dibawah Ganjar, sehingga bila dicalonkan PDIP akan sulit menang," kata Firman kepada wartawan, Jumat (23/9/2022).

Sehingga wajar ketika diawal dahulu, pendukung Ganjar yang disebut Ganjarist, membuat berbagai gerakan untuk meningkatkan elektabilitas. Setelah itu, dimunculkan Dewan Kopral, sebagai respon atau resistensi sebagian elit PDIP yang ingin menyingkirkan Ganjar di bursa pencapresan PDIP.

Sementara di internal PDIP, mesin pemenangan Puan sudah mulai bekerja. Sehingga wajar apabila diawal aktivitas simpatisan Puan tidak terlalu aktif. Namun ketika Puan semakin gencar bermanuver, maka pendukung Puan ini membentuk Dewan Kolonel untuk memperkuat barisan dukungan.

"Sejak awal Ganjarist berusaha meyakinkan elite PDIP Ganjar lah yang paling mumpuni. Sehingga ini mengusik simpatisan Puan, dan segera membentuk Dewan Kolonel, dan menegaskan posisi Puan sebagai satu satunya capres PDIP, bukan Ganjar," tegas Firman.

Dari istilahnya saja, jelas Firman Dewan Kopral itu merupakan respon dari sebagian elite PDIP. Khususnya terhadap elit PDIP yang telah membentuk Dewan Kolonel tadi.  Ini, menurut dia, menarik karena Dewan Kopral ini merupakan irisan pendukung Jokowi yang juga sebagai PDIP yang berharap seharusnya Ganjar dicalonkan dari PDIP.

Kalaupun akhirnya Ganjar harus terdepak dari pencapresan di PDIP, setidaknya komunikasi dengan koalisi partai lain masih terbuka. Maka tidak menutup kemungkinan Dewan Kopral ini akhirnya yang menjadi jembatan koalisi Ganjar dengan Partai-Partai lain. "Taruhlah nanti misalnya Ganjar dicalonkan dari Koalisi KIB, maka Ganjar akan tetap dipasangkan dengan salah satu calon dari KIB itu," terangnya.

Sebelumnya setelah beberapa elite PDIP membentuk Dewan Kolonel sebagai bentuk dukungan terhadap Puan Maharani di pilpres 2024. Salah seorang pendukung Joko Widodo, yang juga sebagai Ketua relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) Immanuel Ebenezer atau Noel, membuat tandingan dengan membentuk Dewan Kopral.

Sebelumnya terdapat pula bentukan relawan Ganjar yang dikenal dengan Ganjarist yang diketuai oleh Eko Kuntadhi. Namun belakangan nama Ganjarist jadi sorotan setelah, berselisih dengan salah seorang ustazah dari Lirboyo yang dikecam warga Nahdliyin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement