REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Polisi menyebut anak berinisial TS yang menghabisi nyawa ibunya Masitoh di Kabupaten Purwakarta diduga mengalami gangguan jiwa. Pelaku diketahui menusuk ibunya belasan kali akibat kesal dan emosi karena sering dimarahi.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan hasil pemeriksaan penyidik menunjukkan pelaku berobat sejak tahun 2019. Pelaku sendiri terindikasi memiliki penyakit gangguan jiwa.
"Indikasi awal pelaku mengalami gangguan jiwa," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (21/9/2022).
Ia mengatakan, pelaku biasa melamun jika telah habis obat. Pelaku diketahui baru pertama kali marah dan menghabisi nyawa ibunya menggunakan senjata tajam. "Baru pertama kali ini dia melakukan hal ini, biasanya gak pernah marah-marah," katanya.
Sebelumnya, Masitoh (46 tahun) warga Kampung Ngenol, Desa Gunung Hejo, Kabupaten Purwakarta ditemukan tewas di rumahnya, Selasa (20/9/2022). Ia diduga menjadi korban penusukan yang dilakukan anaknya sendiri.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim membenarkan peristiwa tersebut. Pelaku telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan. "Pelaku sudah diamankan di Polres Purwakarta. Sekarang sedang pemeriksaan," ujarnya, Selasa (20/9/2022).
Ia mengatakan pelaku menusuk korban 20 kali diduga karena emosi dan kesal dimarahi. Namun, Kabid Humas tidak menjelaskan secara perinci penyebab pasti pelaku dimarahi.
"Pengakuan pelaku melakukan pembacokan sebanyak kurang lebih 20 kali," katanya.