REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kodam KXVIII/Kasuari membantah informasi terkait personel kelompok separatis teroris (KST) Papua yang menyerang Penjabat Bupati Maybrat, Bernhard E Rondonuwu bersama rombongannya di Kampung Sori dan Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan dan Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat pada Sabtu (17/9/2022) sekitar pukul 06.00 WIT.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Letkol Inf Batara Alex Bulo memastikan jika berita tersebut masuk kategori hoaks atau bohong. "Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada penyerangan dari KST kepada Pj Bupati Maybrat beberapa waktu lalu," kata Batara dalam siaran pers kepada Republika di Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Dia perlu meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat Provinsi Papua Barat, yang menganggap ada informasi anggota KST mengadang dan menyerang Penjabat Bupati Maybrat. Batara menyebutkan, kabar itu juga sudah dikonfirmasi oleh Dandim 1809/Maybrat Letkol Inf Harry Ismail, yang menepis adanya penyerangan rombongan pejabat.
"Kami sudah mengecek dan mengkonfirmasi langsung kepada Dandim 1809/Maybrat dan disampaikan bahwa tidak ada kejadian tersebut, disinyalir bahwa ini adalah satu upaya provokasi yang terus dilakukan oleh kelompok-kelompok atau orang-orang yang ingin membuat kondisi tidak aman, perbuatan itu diyakini semata untuk menimbulkan kepanikan," kata Batara.
Dia pun berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah termakan berita bohong. "Kepada masyarakat Papua Barat khususnya di Kabupaten Maybrat agar tidak terprovokasi dan tidak termakan atas isu-isu yang dapat mengakibatkan kegaduhan serta menimbulkan situasi yang tidak kondusif,” ucap Batara.
Berdasarkan keterangan Dandim 1809/Maybrat, sambung dia, situasi wilayah di Kabupaten Maybrat dan sekitarnya sampai sekarang aman dan terkendali. Semua aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan hingga saat ini masih berjalan baik dan kondusif.
"Kami menhimbau, seluruh masyarakat jangan terprovokasi oleh cara-cara KST yang menghembuskan berita bohong dan menyesatkan diberbagai media yang ada. Masyarakat perlu hati-hati dan mewaspadai upaya-upaya dari KST yang membuat suasana resah ditengah masyarakat. Masyarakat tidak boleh terpengaruh berita-berita hoax karena sejatinya aparat TNI dan Polri pasti akan menelusuri siapa pelakunya ," kata Batara.