Jumat 16 Sep 2022 16:19 WIB

Toko Mebel di Duren Sawit Terbakar Saat Ditinggal Penghuni Shalat Jumat

Dugaan sementara penyebab kebakaran toko mebel itu karena adanya korsleting listrik.

Red: Nur Aini
Kebakaran Duren Sawit, Jakarta Timur ilustrasi. Sebuah toko mebel yang berlokasi di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, terbakar saat penghuni menunaikan Shalat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB.
Foto: @twitter
Kebakaran Duren Sawit, Jakarta Timur ilustrasi. Sebuah toko mebel yang berlokasi di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, terbakar saat penghuni menunaikan Shalat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah toko mebel yang berlokasi di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, terbakar saat penghuni menunaikan Shalat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB.

"Jadi penghuni sedang shalat Jumat. Ketika kembali dalam shalat Jumat api sudah menyala dalam bangunan," kata Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga

Gatot menambahkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran toko mebel itu karena adanya korsleting listrik.

"Untuk dugaan sementara korsleting listrik karena di dalam sudah tidak ada aktivitas," ujar Gatot.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dengan total 65 personel untuk memadamkan api.

"Untuk kendala alhamdulillah karena jalan sudah cukup lumayan besar jadi tidak ada kendala," tutur Gatot.

Arus lalu lintas di Jalan Pahlawan Revolusi dari arah Klender menuju Pondok Bambu dan sebaliknya sempat dialihkan karena adanya proses pemadaman api tersebut. Kemacetan arus lalu lintas juga sempat terjadi di sekitar lokasi kebakaran akibat banyaknya warga yang menonton.

Akhirnya, api mampu dipadamkan setelah satu jam lebih berjuang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Akan tetapi, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 300 juta.

"Tidak ada korban. Sudah kita tanyakan karena tidak ada aktivitas sudah pada keluar," tutur Gatot.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement