Selasa 13 Sep 2022 15:59 WIB

Kunjungan Wisata ke Bantul di Akhir Pekan Menurun 25 Persen

Penurunan kunjungan wisata ke Bantul lebih banyak disebabkan karena faktor cuaca.

Red: Nur Aini
Peserta mencoba menerbangkan layangan dua dimensi saat Festival Layangan Samas di Pantai Samas, Srigading, Bantul, Yogyakarta, Ahad (21/8/2022). Festival layangan yang baru pertama diadakan ini diharapkan membangkitkan kembali potensi wisata Pantai Samas yang kian redup. Acara yang digelar Sabtu-Ahad ini diikuti oleh penggemar layangan dari berbagai kota yang menampilkan layangan tradisional, layangan dua dimensi, dan layangan naga.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Peserta mencoba menerbangkan layangan dua dimensi saat Festival Layangan Samas di Pantai Samas, Srigading, Bantul, Yogyakarta, Ahad (21/8/2022). Festival layangan yang baru pertama diadakan ini diharapkan membangkitkan kembali potensi wisata Pantai Samas yang kian redup. Acara yang digelar Sabtu-Ahad ini diikuti oleh penggemar layangan dari berbagai kota yang menampilkan layangan tradisional, layangan dua dimensi, dan layangan naga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat jumlah kunjungan wisata ke destinasi daerah ini pada libur akhir pekan terakhir sebanyak 24.726 orang. Jumlah itu menurun 25 persen dibanding libur akhir pekan yang lalu.

"Penurunan kunjungan diperkirakan karena beberapa daerah sedang melaksanakan ujian tengah semester dan kondisi cuaca yang tidak mendukung seperti hujan," kata Kasi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Aji di Bantul, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga

Dia menyebutkan, data kunjungan wisata yang dihimpun dari semua destinasi Bantul yang beretribusi dan dikelola pemerintah daerah pada 9 sampai 11 September sebanyak 24.726 orang, dengan perolehan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp240,3 juta. Sementara itu data kunjungan wisata ke Bantul selama akhir pekan dari 2 sampai 4 September sebanyak 33.312 orang, dengan perolehan pendapatan sebesar Rp323,7 juta.

Ketika disinggung apakah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu berdampak pada kunjungan wisata, dia mengatakan tidak berpengaruh, karena akhir pekan lalu tidak ada informasi dari Badan Promosi Pariwisata (BPW) tentang adanya pembatalan perjalanan ke Bantul.

"Kalau dampak kenaikan harga BBM sepertinya tidak, karena belum ada info dari BPW tentang pembatalan perjalanan," katanya.

Dia mengatakan, penurunan kunjungan wisata lebih banyak disebabkan karena faktor cuaca. Meski ada event pariwisata di kawasan pantai selatan pada akhir pekan, namun belum berdampak signifikan pada peningkatan wisata karena faktor cuaca itu.

"Event di gumuk pasir Parangkusumo menambah sekitar 1.000 pengunjung, tidak banyak, karena kondisi seputar Yogyakarta hujan sejak siang hari, ini tentu mempengaruhi keinginan wisatawan untuk melihat event tersebut," katanya.

Dia mengatakan, penurunan kunjungan wisata ke Bantul itu juga berdampak pada data wisatawan mingguan yang turun dibandingkan mingguan lalu. Tercatat pada 5 sampai 11 September sebanyak 34.005 orang, dengan perolehan PAD sebesar Rp330,4 juta.

"Turun sebesar 22 persen dibanding data mingguan lalu (29 Agustus - 4 September) yang sebanyak 42.974 orang, dengan pendapatan sebesar Rp417,5 juta," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement