REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, mulai melaksanakan gerakan menanam bawang sesuai arahan pemerintah pusat yang ditanam di kawasan pertanian di Kelurahan Kubu Tanjuang untuk menekan laju inflasi di daerah setempat. Asisten II Setdako Bukittinggi Rismal Hadi mengatakan, bahan pangan menjadi salah satu pemicu inflasi, untuk itu salah satu upaya yang dilakukan dengan penanaman bawang merah.
"Agar tidak terjadi penurunan daya beli, setiap daerah diminta mengambil langkah strategis, untuk Kota Bukittinggi dilakukan penanaman bawang merah di lahan seluas 1.500 meter persegi dengan jumlah bibit 100 kilogram, selain itu juga dibuka bazar di setiap kecamatan di Bukittinggi," kata dia, Kamis (8/9/2022).
Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Rusdy Nurman, mengapresiasi upaya pemerintah kota untuk menekan laju inflasi melalui sektor pertanian. Menurut dia, kegiatan yang mendukung sektor pertanian ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Kami pun di DPRD siap memberikan dukungan pada pemerintah dan masyarakat, dalam upaya peningkatan usaha masyarakat bidang pertanian, beberapa waktu lalu juga diberikan Alsintan dan juga bibit tanaman," kata dia.
Rusdy berharap upaya ini dapat menopang ekonomi masyarakat dan laju inflasi tidak terlalu berdampak pada ekonomi masyarakat dan usaha warga bidang pertanian juga dapat ditingkatkan. Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus dan dapat merusak perekonomian masyarakat.
Dia menyebut, saat ini harga bahan bahan pangan merangkak naik, ditambah dengan kenaikan minyak dan BBM, ini tentu akan mempersulit masyarakat. "Untuk itu, kami canangkan penanaman bawang merah, hal ini dilakukan agar masyarakat tani semakin giat dan meningkatkan produksi pertanian terutama bahan pangan yang mempengaruhi inflasi," kata Wako.
Menurutnya, bawang merah dan cabe merupakan salah komoditas pertanian yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia, untuk itu perlu adanya gerakan nyata untuk pencegahan inflasi di Kota Bukittinggi. Wako mengatakan, Sumatra Barat berada di peringkat kedua inflasi tertinggi di Sumatra, dengan Bukittinggi dan Padang merupakan kota yang dijadikan indikator penilaian inflasi untuk Provinsi Sumatra Barat.
Dia mengatakan, produktivitas tanaman bawang merah di Kota Bukittinggi cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Sumatra Barat. Untuk itu, pihaknya melaksanakan kegiatan pencanangan gerakan menanam bawang merah di Kota Bukittinggi. "Semoga dapat membantu warga dan meringankan beban mereka yang terdampak karena inflasi," ujarnya.