REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno membuka kesempatan bagi para sineas yang ada di Pulau Kalimantan dan Sulawesi untuk mengikuti kompetisi film pendek. Hal itu menyusul perhelatan Festival Film Bulanan untuk sineas di Pulau Jawa.
"Buat sineas yang ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo, saatnya unjuk karya dengan mendaftarkan film pendek kalian di www.festivalfilmbulanan.com mulai tanggal 2 sampai 12 September mendatang," kata Sandiaga di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Bagi dua film yang terpilih bulan ini akan mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupa sertifikat, suvenir, publikasi di portal nasional, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf. Selain itu juga akan ditayangkan secara premier di kanal Youtube Kemenparekraf selama satu bulan dan menjadi nominasi di Malam Anugerah Festival Film Bulanan.
"Ayo, ikut Festival Film Bulanan dan jadi sineas kebanggaan. Saatnya tunjukkan eksistensi, sampai jumpa di malam puncak nanti. Karena Mahakarya akan selalu menemukan jalannya…," ucap Sandiaga.
Menurut Sandiaga, Festival Film Bulanan yang dirancang berdasarkan zonasi, diharapkan dapat membuka jalur distribusi, menstimulasi sineas lokal untuk mengembangkan potensi, serta menghidupkan ekosistem perfilman di daerahnya.
"Harapan kami di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kehadiran Festival Film Bulanan bisa mendorong para sineas untuk berkreativitas sehingga peluang usaha dan lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif tiap-tiap wilayah akan terbuka seluas-luasnya. Apalagi film adalah medium yang tepat untuk mempromosikan berbagai potensi lokal agar lebih dikenal," kata Sandiaga.
Dia optimistis, di tiga wilayah itu memiliki potensi luar biasa yang nantinya akan melahirkan bibit sineas baru. Karena itu, ia mengajak para pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum untuk berkompetisi dalam Festival Film Bulanan.
Menurut Sandiaga, kompetisi yang diadakan menjadi momentum yang tepat untuk memperlihatkan kekayaan alam, tradisi, dan budaya masing-masing wilayah melalui karya film pendek. "Ini kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin, ayo, perlihatkan kearifan lokal dan gali akar nusantara melalui sinema," tuturnya.