REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Ummat yakin bisa menembus ambang batas parliamentary threshold (ambang batas parlemen). Ketua DPP Partai Ummat Juju Purwantoro optimis partainya bisa bertengger di lima besar Pemilu 2024.
"Sebagai parpol dengan tagline 'Lawan Kedzoliman Tegakkan Keadilan', yakin akan meraih suara minimal sebagai 5 besar di Pemilu 2024 nanti," kata Juju kepada Republika, Jumat (2/9/2022).
Karena itu, Juju mengatakan, Partai Ummat akan berusaha lebih menarik suara swing voters. Selain itu, partai bentukan Amin Rais itu juga bertekad menyasar segmen generasi muda. Apalagi, usia ketua umum Partai Ummat termuda di antara semua ketum Parpol.
"Dalam pembelaan dan penegakan hukum, parpol Ummat akan selalu berusaha tampil di depan, demi hukum dan keadilan masyarakat yang katanya sebagai negeri hukum sesuai Konstitusi UUD 1945," ujarnya.
Sebelumnya Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani mengatakan, PAN dan PPP terancam tidak lolos ke parlemen akibat pemilih partai yang kemungkinan ditarik oleh partai lain. Berdasarkan hasil survei opini publik yang dilakukan SMRC, suara yang stabil memilih PAN sekitar 54,2 persen dan PPP 56,7 persen.
"Yang paling mengkhawatirkan tidak masuk ke Senayan pada 2024, jika tidak ada kerja ekstra keras adalah PAN dan PPP," kata Saiful dalam Program Bedah Politik bertajuk "Pergeseran Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2024" yang disiarkan di kanal YouTube SMRC TV, dipantau dari Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Dalam survei ini, SMRC menemukan, pemilih PAN pada 2019 yang sekarang belum menentukan pilihan, yakni 31,2 persen. Ia menjelaskan, besarnya pemilih PAN yang masih menunggu ini kemungkinan ditarik oleh partai baru yang didirikan oleh Amin Rais, yakni Partai Ummat.
"Begitu Pak Amin Rais tidak ada di situ, dan karena mereka loyal pada Pak Amin Rais, maka mereka akan hijrah juga," kata Saiful.