REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun lalu Presiden RI meluncurkan budaya kerja BerAKHLAK bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam melakukan internalisasi budaya kerja baru ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) melakukan serangkaian pemetaan kesehatan budaya kerja melalui survei di seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Pusat dan Daerah.
Pengisian survei Indeks BerAKHLAK yang dimulai sejak Senin (28/8/2022) ini dilakukan agar program internalisasi BerAKHLAK tepat sasaran. Itu karena sebagaimana halnya ketika akan melakukan treatment kesehatan maka harus dilakukan cek laboratorium. Dengan demikian, bisa diketahui siapa yang menderita sakit dan sakitnya apa, lalu diberikan pengobatan yang presisi.
Terkait hal itu, program pengukuran budaya kerja yang ditujukan bagi 632 Kementerian/Lembaga/Daerah untuk sekitar empat juta ASN di seluruh Indonesia ini disambut dan diapresiasi oleh Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian sebagai mitra yang dipercaya untuk menyelenggarakan pengukuran tersebut oleh MenPANRB.
“Akhirnya Indonesia akan memiliki potret pertama budaya kerja BerAKHLAK ASN yang bisa dilihat, diakses untuk para pimpinan dari mulai pimpinan tertinggi, Menteri, dirjen, gubernur, walikota, bahkan sampai dengan organisasi terkecil di daerah apabila diperlukan. Dan menggunakan satu penggaris atau alat ukur yang sama dan seragam. Mari kita doakan semoga prosesnya berjalan lancar dan bisa membantu terlaksananya Budaya Kerja ASN BerAKHLAK,” kata Ary Ginanjar, Rabu (31/8/2022).
Diketahui, program ini dibagi dalam empat batch, yaitu Instansi Pemerintah wilayah Indonesia Barat, kemudian wilayah Indonesia Tengah, lalu wilayah Indonesia Timur dan yang terakhir Instansi Pemerintah Pusat.
Survei budaya kerja yang pertama dilakukan di Indonesia ini, bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan budaya organisasi di antaranya mengenai implementasi Core Values BerAKHLAK, keselarasan antara nilai pribadi dan organisasi, serta aspirasi pegawai ASN terhadap kondisi budaya kerja yang ideal.
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values ASN ini adalah sebuah panduan dalam berpikir, berstruktur dan berperilaku. Sedangkan employer branding ASN yaitu bangga melayani bangsa yang berperan sebagai jiwanya, moto, penyemangat. Serta menerangkan bahwa dalam bertugas, ASN ini selalu bangga melayani bangsa.
Sementara itu, Deputi SDM KemenPANRB, Alex Denni dalam kegiatan Sosialisasai Survei Budaya Kerja ASN, menjelaskan tujuan KemenPANRB melakukan survei secara nasional tersebut.
“Mengapa kita melakukan survei ini di level nasional adalah untuk melihat potret secara nasional dan lebih detail,” ungkap Alex dihadapan 900 Abdi Negara yang hadir melalui zoom meeting serta puluhan orang dari K/L pusat yang hadir secara luring di Sasono Mulyo Ballroom, Le Meridien Hotel, Selasa (30/8/2022).
Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN Tahun 2022 oleh PT. Arga Bangun Bangsa/Accelerated Culture Transformation Consulting bukan tanpa sebab. Lembaga yang sudah berkiprah selama hampir 23 tahun dalam membangun karakter dan budaya kerja ini telah melewati serangkaian tender terbuka dengan seleksi yang sangat ketat dari PANRB yang diuji kelayakannya oleh Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).
Kegiatan pengisian survei tersebut sudah terlampir dalam Surat Edaran Kementerian PANRB nomor B/96/S.SM.00.00/2022 dan ditandatangani oleh Rini Widyantini selaku Sekretaris Kementerian PANRB. Di situ tertera Pedoman Pelaksanaan Survei Indeks BerAKHLAK yakni Pengisan Survei Indek BerAKHLAK dilakukan mulai tanggal 29 Agustus hingga 6 Desember 2022 secara bertahap berdasarkan kelompok wilayah; Pegawai yang akan melakukan pengisian survei Indeks BerAKHLAK berstatus sebagai ASN (baik PNS atau PPPK); Seluruh ASN di setiap Instansi Pemerintah harus mengisi survei tersebut; Jadwal pengisian survei dilaksanakan berdasarkan pembagian kelompok.
Diharapkan hasil pemetaan untuk mengetahui “siapa yang sakit dan sakitnya apa” ini bisa didapatkan di bulan Desember, untuk selanjutnya dilakukan serangkaian program pengobatan yang akurat dan tepat sasaran agar ASN memiliki moral karakter BerAKHLAK.
Hal ini sangat membantu presiden, KemenPANRB, dan instansi agar para ASN bukan hanya mempunyai semboyan yang sama saja, namun siapapun yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Harapannya di tahun 2024 akan terlahir ASN yang berkelas dunia, bermoral, berkarakter, dan BerAKHLAK yang siap dan bangga melayani Bangsa.
Sebelumnya, dilansir dari Antara, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Suhadjar Diantoro mengucapkan terima kasih kepada ESQ karena Presiden Joko Widodo pada pertengahan Juli 2021 telah menetapkan budaya kerja ASN yang disebut dengan BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
"Karena itu akhirnya presiden memutuskan aparatur sipil negara yang bekerja di pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota kita satukan budaya kerjanya yang disingkat BerAKHLAK," kata Suhadjar.