Rabu 31 Aug 2022 14:29 WIB

Baru Diresmikan, Ini Spesifikasi KRI Dorang dan KRI Bawal

Kapal jenis Patroli Cepat (PC) ini memiliki spesifikasi yang handal dan mumpuni.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WKSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono meresmikan dua kapal perang Republik Indonesia (KRI) tipe Patroli Cepat (PC) di Dermaga Marina Batavia, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2022). Kedua kapal itu diberi nama KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WKSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono meresmikan dua kapal perang Republik Indonesia (KRI) tipe Patroli Cepat (PC) di Dermaga Marina Batavia, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2022). Kedua kapal itu diberi nama KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) memiliki dua kapal perang Republik Indonesia (KRI) baru, yakni KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875. Kapal jenis Patroli Cepat (PC) ini memiliki spesifikasi yang andal dan mumpuni.

"Kapal ini cukup modern, saya kira teknologi terkini untuk jenis kapal patroli ya," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WKSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono usai meresmikan kedua kapal itu di Dermaga Marina Batavia, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga

Dua kapal tersebut memiliki panjang 60 meter, dan lebar 8,5 meter. Kapal-kapal ini memiliki berat beserta isinya atau displacement mencapai 520 ton (full load), mampu mengangkut sebanyak 55 personel, kecepatan jelajah maksimal 26 knots.

"Targetnya tadinya 24 (knot), tapi alhamdulillah, karena ini dirancang oleh anak-anak bangsa sehingga mampu tambah dua knot," ujarnya.

KRI Dorang dan KRI Bawal juga diperkuat dengan sistem persenjataan berupa satu pucuk Meriam 40 milimeter Boffors dan dua pucuk Mitraliur 12,7 milimeter. Kemudian, dilengkapi dengan integrated management beat system yang berarti semua kejadian di ruang mesin pada lingkungan kapal tersebut bisa dimonitor dari dua tempat, yaitu di anjungan dan ruang kontrol mesin atau engine room.

"Artinya, misal oli berkurang, bahan bakar sekian persen, ada pintu (kapal) yang belum ditutup, ada mungkin mohon maaf mudah-mudahan tidak, ada kebakaran, dan ada keanehan pada sistem, bisa kita monitor di anjungan atau engine room," jelas Heri.

Kedua kapal ini juga dilengkapi dengan vistabilizer atau sistem yang berfungsi untuk mengantisipasi jika muncul ombak. Selain itu, sensor yang digunakan juga radar terkini, yakni radar surveillance untuk melihat sasaran di atas permukaan air dengan daya jangkuan sekitar 100 mil.

Heri mengungkapkan, KRI Dorang dan KRI Bawal ini akan ditempatkan di Lantamal IX/Ambon dan Lantamal XIV/Sorong yang berada dibawah naungan Koarmada III. Kedua kapal tersebut berfungsi menjadi kapal patroli cepat.

Meski demikian, ia menyebut, tidak menutup kemungkinan kedua kapal itu dikembangkan menjadi kapal tempur atau kombatan. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan jika situasi keamanan di perairan Indonesia sangat mendesak.

"Sementara ini fungsinya fungsi patroli, tapi mungkin bisa kita kembangkan kalau negara membutuhkan atau situasi memaksa kita untuk berubah menjadi kapal kombatan. Masih ada kemungkinan nanti diberi rudal terpisah dari sistem di kapal tersebut," ungkap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement