Kamis 18 Aug 2022 02:48 WIB

Mendikbudristek Ajak Masyarakat Lanjutkan Gotong Royong Wujudkan Merdeka Belajar

Peran besar Kemendikbudristek melalui presidensi G20 menggalang kolaborasi global

Rep: ronggo astungkoro/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim,  mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pelaku pendidikan, untuk melanjutkan gotong royong mewujudkan Merdeka Belajar. Hal itu dia sebut penting dilakukan untuk memulihkan dan membangkitkan Indonesia ke depan.
Foto: Kemendikbudristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pelaku pendidikan, untuk melanjutkan gotong royong mewujudkan Merdeka Belajar. Hal itu dia sebut penting dilakukan untuk memulihkan dan membangkitkan Indonesia ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pelaku pendidikan, untuk melanjutkan gotong royong mewujudkan Merdeka Belajar. Hal itu dia sebut penting dilakukan untuk memulihkan dan membangkitkan Indonesia ke depan.

"Kepada seluruh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik di seluruh tanah air, mari lanjutkan gotong royong kita untuk memulihkan dan membangkitkan Indonesia Merdeka, mewujudkan Merdeka Belajar," ujar Nadiem dalam pidato upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di halaman Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga

Mendikbudristek mengatakan, dalam peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI diusung semangat “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Dia menilai, semangat tersebut saat ini sedang dibuktikan melalui peran besar Kemendikbudristek melalui presidensi G20 dengan menggalang kolaborasi global untuk bergotong royong memulihkan dan membangkitkan sistem pendidikan.

“Kita telah memberikan contoh kepada dunia bagaimana proses pembelajaran di Indonesia saat ini semakin berpihak kepada murid dan memerdekakan guru untuk berkreasi dalam mengajar melalui Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar,” ujar Nadiem.

Lebih lanjut Nadiem menyampaikan, beberapa program telah dilaksanakan Kemendikbudristek dalam perluasan akses pendidikan yang berkualitas. Salah satu di antaranya melalui terobosan mekanisme Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan berbagai program dukungan siswa. Selain itu, program Kampus Merdeka juga telah digulirkan Kemendikbudristek untuk menciptakan generasi muda yang terlatih dengan dunia kerja.

“Kita telah meyakinkan dunia bahwa generasi Indonesia sudah terlatih dengan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, yang bekalnya diperoleh sejak di bangku kuliah melalui berbagai program belajar di luar kampus yang terhimpun dalam Kampus Merdeka,” tutur Nadiem.

Pada sektor kebudayaan, Nadiem menjelaskan, melalui forum G20 Kemendikbudristek mendorong negara-negara di dunia untuk menghadirkan dukungan pendanaan bagi seniman dan pelaku budaya agar dapat kembali menginspirasi dengan karya-karya terbaiknya, khususnya di masa pascapandemi.

“Inisiatif ini adalah kelanjutan dari terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia yang kami luncurkan dan telah memberikan banyak manfaat bagi para penggerak budaya kita,” jelas Mendikbudristek.

Mengakhiri pidato, Nadiem menyampaikan, terobosan-terobosan tersebut baru sebagian kecil dari Merdeka Belajar yang kini telah mencapai 21 episode. Menurut dia, akan masih banyak lagi episode Merdeka Belajar yang akan pihaknya luncurkan sampai semua anak di seluruh Indonesia merasakan kemerdekaan yang sebenarnya."Yaitu belajar dengan bahagia, berkarya tanpa hambatan, berlari menuju masa depan dengan penuh keberanian sebagai Pelajar Pancasila,” tutur Mendikbudristek.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement