Senin 15 Aug 2022 19:42 WIB

269.174 Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Diberikan kepada Nakes

Stok vaksin aman karena sumbangan dari negara lain yang terus mengalir.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Tenaga kesehatan mendapatkan vaksin booster tahap kedua (ilustrasi).
Foto: Istimewa
Tenaga kesehatan mendapatkan vaksin booster tahap kedua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 dosis keempat ditargetkan diberikan kepada 4 juta tenaga kesehatan (nakes) yang ada di seluruh Indonesia. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah masih memprioritaskan pemberian vaksin untuk nakes.

 

Baca Juga

Budi memastikan, hingga kini stok vaksin masih aman dan berlebih karena sumbangan dari negara lain yang terus mengalir. "Saat ini, stok vaksin kita masih berlebih, karena sumbangan dari negara-negara sekarang terus-terusan mengalirkan ke kita. Karena sekarang Alhamdulillah sudah hampir di seluruh dunia produksi vaksin juga sudah cukup melimpah sehingga harusnya tidak ada masalah untuk pemberian vaksinasi booster (dosis keempat ini," ujar Budi dalam diskusi daring, dikutip Senin (15/8/2022).

 

Berdasarkan dashboard Kemenkes RI pada Senin (15/8/2022), stok vaksin yang tersedia di 34 Provinsi sebanyak 13.064.161 dosis vaksin. Untuk vaksinasi dosis kempat telah disuntikkan sebanyak 269.174 dosis kepada para nakes.

 

Direktur RSUD Kabupaten Sidoarjo, dr Atok Irawan mengatakan, vaksinasi dosis keempat kepada para nakes sudah diberikan sejak pekan lalu . Pemberian vaksinasi cukup dilakukan selama dua hari saja. "770 SDM yang sudah divaksin, sesuai dengan jumlah vaksin yang diberikan Dinkes Sidoarjo," ujar Atok kepada Republika.co.id, Senin (15/8/2022).

 

Ahli epidemiologi FKM UI, Pandu Riono meyakini sejauh ini vaksinasilah yang berkontribusi paling tinggi dalam meningkatkan kadar antibodi Covid-19 tersebut, terutama setelah seseorang menerima booster pertama atau vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Sebanyak 98,5 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Sars CoV-2, menurut hasil sero survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) pada Juli 2022.

 

"Kenaikan (imunitas)  itu, ternyata paling tinggi pada kelompok mana? Yakni pada kelompok yang di-booster, yang tadi sudah meningkat dari 0,5 persen menjadi 20 persen," katanya.

Hal itu, kata dia, mengindikasikan semakin lengkap dosis vaksinasi, semakin tinggi kadar antibodinya. Yang belum divaksinasi kadar antibodinya hanya 963 u/ML, kemudian disuntik dosis pertama menjadi 1,862 u/ML, disuntik dosis dua kali 1.800 u/ML. Kemudian akan loncat ke 4.500 u/ML karena di-booster.

"Jadi ini pesannya adalah booster itu penting,” kata Pandu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement