Ahad 07 Aug 2022 22:48 WIB

BNPB: 15 Ribu Warga Jadi Korban Banjir di Kapuas Hulu Kalbar

BNPB menyebut banjir melanda 6 kecamatan di Kapuas Hulu, Kalbar

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga berjalan melintasi jalan yang terendam banjir rob di Pasar Kapuas Indah, Kalimantan Barat.  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan banjir melanda 6 Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Banjir dengan tinggi muka air antara 20 hingga 180 cm tersebut, terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (4/8) sore hari hingga Jumat (5/8) yang mengguyur wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga berjalan melintasi jalan yang terendam banjir rob di Pasar Kapuas Indah, Kalimantan Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan banjir melanda 6 Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Banjir dengan tinggi muka air antara 20 hingga 180 cm tersebut, terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (4/8) sore hari hingga Jumat (5/8) yang mengguyur wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan banjir melanda 6 Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Banjir dengan tinggi muka air antara 20 hingga 180 cm tersebut, terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (4/8) sore hari hingga Jumat (5/8) yang mengguyur wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. 

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan warga terdampak banjir yang terjadi sejak (6/8) berjumlah 4.533 KK/15.382 jiwa. Mereka terdiri dari 3.691 KK/12.323 jiwa di Kecamatan Putussibau Utara, 310 KK/922 jiwa di Kecamatan Putussibau Selatan, 14 KK/90 jiwa di Kecamatan Silat Hilir. 260 KK / 1274 jiwa di Kecamatan Seberuang, dan 258KK/773 jiwa di Kecamatan Bika. Kondisi terkini banjir telah surut. 

"Kemudian untuk kerugian materil, tercatat 1 jembatan rusak, 71 fasilitas umum terdampak, 2.984 unit rumah terdampak, tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers, Ahad (7/8). 

Upaya tanggap darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan asesmen dan kaji cepat situasi, monitoring, evakuasi warga serta barang-barang dan pendataan. 

"Kebutuhan mendesak sementara adalah tempat pengungsian, kebutuhan dasar pangan,kebutuhan dasar sandang, obat-obatan dan sarana angkutan," lanjut Abdul. 

Adapun lokasi terdampak banjir meliputi Desa Sibau Hilir, Desa Sibau Hulu, Desa Tanjung Lasa, Desa Padua Mendalam di Kecamatan Putussibau Utara. Desa Tanjung Lokang, Desa Bungan, Desa Kedamin Hilir, Desa Tanjung Jati di Kecamatan Putussibau Selatan. Desa Pengkadan Hilir di Kecamatan Pengkadan. Desa Sejiram, Desa Jerenjang di Kecamatan Seberuang. Desa Miau Merah di Kecamatan Silat Hilir, dan Desa Bika di Kecamatan Bika.

Berdasarkan laporan Badan Meterologi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Kapuas Hulu pada Senin (8/8) kondisi cerah berawan sedangkan pada Selasa (9/8) cuaca akan berawan dan hujan dengan intensitas ringan. Sementara itu hasil dari Inarisk BNPB, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu memiliki level risiko dengan tingkat sedang dan tinggi dengan wilayah 23 Kecamatan yang terdapat di kabupaten Kapuas Hulu berisiko terkena banjir.

BNPB mengimbau Pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi potensi banjir susulan. Sebab peristiwa banjir ini mengulang kembali peristiwa di akhir tahun 2021 lalu, sehingga penguatan tanggul sementara untuk menahan limpasan air perlu dilakukan.

"Pemerintah Daerah dan masyarakat diharapkan dapat menjaga daerah sepanjang aliran sungai, mengurangi run-off dengan melakukan penanaman vegetasi sepanjang tanggul sungai dan daerah hulu," ucap Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement