Selasa 02 Aug 2022 05:55 WIB

Kadiskominfo Jatim: Dibutuhkan Literasi Digital dalam Membangun Teknologi

Literasi digital sudah digaungkan sejak 2017 sebagai visi misi Presiden Jokowi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kegiatan pekan literasi digital yang diikuti ratusan peserta di Hotel Horison Trunojoyo, Kota Batu, Jawa Timur, belum lama ini.
Foto: Istimewa
Kegiatan pekan literasi digital yang diikuti ratusan peserta di Hotel Horison Trunojoyo, Kota Batu, Jawa Timur, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi informasi berkembang sangat cepat di masyarakat. Sayangnya, hal itu belum bisa diimbangi oleh perkembangan sumber daya manusia (SDM). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kadiskominfo Jatim), Hudiyono pun menganggap, kegiatan literasi digital hadir untuk mengatasi masalah tersebut.

"Memang saat ini sedang dibutuhkan literasi digital, kecepatan teknologi informasi masih belum balance dengan kemampuan SDM-nya, membangun teknologi merupakan hal yang lebih mudah dari membangun manusianya. Harus ada percepatan pembangunan SDM untuk mengimbangi perkembangan teknologinya," tutur Hudiyono saat kegiatan pekan literasi igital yang diikuti ratusan peserta di Hotel Horison Trunojoyo, Kota Batu, belum lama ini.

Baca: Wagub Jatim: Pemahaman Literasi Digital di Lingkungan ASN Tingkatkan Produktivitas Kerja

Kegiatan tersebut diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Diskominfo Jatim dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyelenggarakan Pekan Literasi Digital di Kota Batu. Hudiyono menyebutkan, pekan literasi digital diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dan komunitas di Kota Batu agar dapat memanfaatkan teknologi digital dengan tepat guna dan bertanggung jawab.

Dalam laporan yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Juni 2022, terungkap fakta kelompok umur 13-18 tahun memiliki tingkat penetrasi internet tertinggi dengan persentase 99,16 persen, selanjutnya diikuti kelompok usia 19-34 tahun yang memiliki penetrasi internet sebesar 98,64 persen.

Baca: Sandiaga Di-bully Usai Dukung Kemenkominfo Blokir Steam Hingga Paypal

Merespon hal tersebut, Kemenkominfo yang bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menginisiasi program pekan literasi digital untuk kelompok masyarakat milenial dan komunitas. Ketua Tim Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat Kemenkominfo, Rizki Ameliah menyampaikan, gambaran umum program GLDN dimulai sejak lima tahun lalu.

"Kalau bicara soal program literasi digital, literasi digital itu sudah digaungkan sejak 2017 oleh Kementerian Kominfo bersama dengan GNLD Siberkreasi, tetapi karena ada pandemi ini, program literasi digital masuk sebagai dari bagian upaya visi misi Presiden Jokowi terkait perkembangan SDM digital," ujarnya.

Dewan Pengarah Siberkreasi dan ICT Watch, Donny BU memaparkan modul literasi digital mengenai praktik fundamental privasi dan keamanan digital personal. "Security update harus rutin dilakukan karena perangkat lunak apapun membutuhkan perawatan dan perbaikan untuk memperbaiki bugs dan patch holes. Dengan demikian, smartphone kita dapat tetap aman,” ucap Donny.

Baca: ASN Sebaiknya tak Gunakan Email dari Google demi Keamanan Digital

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement