REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) bagi para Eselon 1 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perindustrian di The Westin Jakarta pada Kamis. Dilansir dari Antara, Sabtu (30/7/2022), Kegiatan ini digelar dengan menggandeng ESQ untuk memberikan training motivasi kepada para petinggi khususnya di lingkup Kementerian/Lembaga Pemerintah yang turut serta sebagai peserta.
Hadir dalam acara itu Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Wawan Wardiana, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianthi, pendiri ESQ Ary Ginanjar Agustian, trainer ESQ Bramanto Wibisono, dan Tim Diklat yang terdiri dari Pejabat Struktural KPK.
“Program Paku Integritas ini memang dikhususkan kepada para penyelenggara negaranya. Kalau kemarin ada Pak Menteri dan Wakil Menterinya, kemudian ada eselon 1 beserta pasangannya dan hari ini hanya untuk para penyelenggara negaranya,” kata Nurul Ghufron.
Ia juga menjelaskan, di tahun 2022 ini akan dilakukan diklat sebanyak 4 batch. Untuk saat ini memasuki batch yang kedua, dimana para pimpinan KPK memfokuskan targetnya di area kementerian atau lembaga pemerintahan.
“Kita berharap kegiatan ini dapat membangun karakter para penyelenggara negara yang berintegritas. Diharapkan Bapak dan Ibu juga menjadi teladan di dalam melaksanakan perannya di masing-masing Kementerian maupun lembaga,” kata dia.
Pria yang juga merupakan akademisi hukum Indonesia itu berharap ke depan akan dapat terhindar dari perilaku atau tindakan tindakan kolusi korupsi maupun nepotisme. "Dan saya jelaskan kembali bahwa kegiatan ini bentuknya pelatihan atau training dalam waktu yang dipadatkan. Seharusnya training ini dilaksanakan 3 hari namun dipadatkan menjadi 1 hari dari pagi hingga malam," kata dia.
Kemudian, ia memaparkan rencananya di tahun ini bahwa KPK akan mengundang para pejabat Gubernur Provinsi, para Sekda, ketua DPRD untuk mengikuti Paku Integritas yang akan dilaksanakan di bulan November.
“Kita sepakat bahwa identitas itu harus menjadi orientasi pembangunan SDM ke depan yaitu SDM yang jujur, berdedikasi, dan bermanfaat kepada orang lain. Hal itu harus menjadi jati diri bangsa Indonesia, kalau tidak menjadi jati diri bagi bangsa Indonesia, maka korupsi tidak akan pernah selesai,” ujar dia.
Untuk memenuhi harapan tersebut, Ary Ginanjar berkesempatan hadir dan memberikan training motivasi kepada para petinggi di dua kementerian tersebut. Ia sudah beberapa kali berkolaborasi dengan KPK untuk memberikan pelatihan terkait pembentukan karakter manusia.
“Kita kembali memberikan pelatihan untuk KPK yang disebut paku integritas. Dimana dalam program ini kita tak hanya bicara soal penindakan atau pencegahan tetapi justru pendidikan. Karena kalau diibaratkan ada sebuah kuali yang bocor lalu diisi dengan tekanan yang besar maka dia akan terus bocor. Nah bagaimana jika tekanan itu dihilangkan? Tentunya bukan hanya dengan memperbaiki kesempatan. Tapi tergantung niat untuk memperbaiki jati diri sehingga Indonesia bisa bebas korupsi, dan Indonesia emas akan terwujud,” kata Ary Ginanjar.
Selain kegiatan pemaparan materi motivasi, sore harinya para peserta pelatihan akan diajak untuk mengunjungi Rutan KPK.