REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan virus Covid-19 adalah virus yang sangat mudah bermutasi. Karena itu, Wiku mengatakan, tidak heran kemunculan varian dan sub varian Covid-19 akan terus berlangsung selama manusia sebagai target memberi peluang virus untuk berkembang memperluas penularannya.
"Walau mutasi virus ini bersifat alamiah, namun intensitasnya akan meningkat jika dibarengi laju penularannya yang juga meningkat di masyarakat," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara daring, Kamis (28/7/2022).
Wiku mencontohkan, dalam satu tahun terakhir, telah terjadi pergeseran dominasi varian dari Delta di tahun 2021 menjadi varian Omicron sejak awal tahun 2022. Bahkan karena tingginya mutasi varian Omicron ini, kata Wiku, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan pemantauan khusus Omicron sub varian under monitoring kepada beberapa sub varian. Diantaranya adalah BA4, BA5, BA2 121, BA291, BA 211, BA 213.
"Terbaru yang ditemukan Mei lalu di India dan juga telah terimportasi ke Indonesia berdasarkan pemantauan Kementerian Kesehatan yaitu BA275," ujar Wiku.
Wiku mengingatkan pentingnya pengendalian penularan virus Covid-19 untuk menutup terjadinya mutasi virus, salah satunya melalui vaksinasi. Selain vaksin lengkap, Pemerintah juga terus mendorong vaksinasi dosis ketiga atau booster kepada masyarakat.
"Perlu diingat bahwa vaksin dosis 3 secara scientific dapat mengoptimalkan pencegahan baik tertular mengalami komplikasi gejala maupun kematian," kata dia.