Rabu 27 Jul 2022 18:26 WIB

BI: Masih Ada Gap Antara Potensi dan Produksi Perikanan Jabar

BI menilai perlu ada peningkatan kinerja perikanan di Jabar untuk mencapai potensi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja mempersiapkan es untuk menyimpan rajungan hasil tangkapan nelayan di Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. Bank Indonesia Jawa Barat menilai, Jabar bagian timur tepatnya Priangan Timur memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan. Menurut Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, potensi perikanan di Priangan Timur tersebut adalah perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Pekerja mempersiapkan es untuk menyimpan rajungan hasil tangkapan nelayan di Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. Bank Indonesia Jawa Barat menilai, Jabar bagian timur tepatnya Priangan Timur memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan. Menurut Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, potensi perikanan di Priangan Timur tersebut adalah perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Indonesia Jawa Barat menilai, Jabar bagian timur tepatnya Priangan Timur memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan. Menurut Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, potensi perikanan di Priangan Timur tersebut adalah perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. 

Herawanto menilai, masih ada gap yang cukup besar antara potensi dan realisasi produksi perikanan di Jawa Barat. Padahal, Jawa Barat memiliki daerah maritim maupun budidaya ikan yang luas.

"Kalau tidak ada upaya sinergi untuk merealisasikan optimalisasi potensi kemaritiman dan perikanan, maka di Jabar tidak akan menjadi potensi ekonomi dan kekuatan pangan," ujar Herawanto dalam acara Sarasehan Ekonomi dengan tema “Langkah Kolaboratif Memanfaatkan Potensi Maritim dan Perikanan Wilayah Priangan Timur”, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Rabu (27/7).

Herawanto menilai, hal ini juga menjadi upaya menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi.

Menurut Herawanto, salah satu rekomendasi kebijakan yang dapat ditempuh untuk mendukung sektor perikanan dan maritim adalah dengan menjaga perbaikan kinerja ekspor Jawa Barat khususnya pada komoditas sektor fishery. 

Menurutnya, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung hal tersebut di antaranya melalui efisiensi interlinkage industri hulu ke hilir, pembangunan infrastruktur pelabuhan dan percepatan realisasi pengembangan sistem logistik terpadu, pembangunan cold storage, hingga dorongan investasi di sektor perikanan. 

Sementara menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana, Bank Indonesia Tasikmalaya bersama dengan pemerintah daerah di wilayah Priangan Timur, ISEI, perguruan tinggi serta akademisi, hingga pelaku usaha se-Priangan Timur akan terus mengoptimalkan implementasi hasil rekomendasi kebijakan Sarasehan Ekonomi dalam mendorong sektor maritim dan perikanan guna meraih ketahanan pangan di Jawa Barat. Serta, penguatan sektor pertanian yang selama ini telah menjadi sektor unggulan di wilayah Priangan Timur.

Beberapa hal yang akan dilakukan, kata dia, di antaranya pengembangan komoditas perikanan budidaya hingga budidaya udang vaname melalui kerjasama kemitraan dengan dengan pelaku usaha, UMKM, hingga pondok pesantren termasuk mendorong investasi di sektor perikanan dan maritim Priangan Timur, untuk mewujudkan efisiensi produksi hingga mendukung ekspor produk perikanan Jawa Barat.

Sementara menurut Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Prof Martha Fani Cahyandito, ISEI akan terus menjadi mitra strategis pemangku kebijakan baik pemerintah pusat, daerah hingga Bank Indonesia untuk terus bersinergi mendorong dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi. 

ISEI, kata dia, akan terus meningkatkan peran aktif dalam berbagai hal diantaranya melalui penyampaian rekomendasi kebijakan berbasis studi riset yang aplikatif kepada pemerintah, mendorong implementasi kebijakan yang ditujukan untuk pemerataan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi, hingga meningkatkan implementasi digitalisasi. Terutama dalam rangka mendukung sektor perikanan dan maritim di wilayah Jawa Barat Selatan. 

"Ini untuk mewujudkan dukungan nyata ISEI guna menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement