REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar mengajak masyarakat untuk mandiri pangan, khususnya sayuran. Bertepatan dengan peringatan HUT ke-77 Jabar, BI Jabar memberikan puluhan ribu bibit cabai dan bawang merah, akhir pekan ini.
BI Jabar bersama Ngabaraya Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jabar menyalurkan bantuan bibit hortikultura yang terdiri dari 15.600 bibit cabai dan 66.000 bibit bawang merah kepada masyarakat di Kota Bandung, Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Cimahi.
Selain itu sebagai upaya jangka menengah panjang, BI Jabar menyerahkan secara simbolis sarana prasarana pendukung urban farming berupa dua unit Organic Tower Garden (OTG) yang diberikan kepada kelompok tani di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor, serta satu unit screen house yang diberikan kepada kelompok tani di Kota Depok.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Herawanto, pemberian bibit merupakan langkah strategis pengendalian harga pangan yang dilakukan melalui pengembangan urban farming untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pasokan pangan.
Upaya tersebut, kata dia, semakin melengkapi seluruh langkah sigap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Barat serta kab/kota dalam mengendalikan inflasi di antaranya penyelenggaraan High Level Meeting (HLM) hingga operasi pasar (OP).
Ke depan, kata Herawanto, Bank Indonesia Jawa Barat bersinergi dengan Pemda Provinsi Jawa Barat dan pemda kabupaten/kota. Serta instansi vertikal terkait lainnya dalam kerangka TPID, akan terus secara konsisten melakukan berbagai upaya perluasan dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
"Di antaranya operasi pasar, peluasan peluang KAD, hingga berbagai langkah untuk mendorong kegiatan urban farming, digital farming dan optimalisasi digital banking services hingga menciptakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis," katanya.
Berbagai penguatan tersebut, kata dia, menjadi langkah yang sangat strategis, dalam upaya mewujudkan ekosistem ketahanan pangan yang terintegrasi di Jawa Barat sesuai kerangka GNPIP. Sehingga mampu menciptakan daya saing unggul yang dapat memberikan andil pada terjaganya ketahanan pangan dan terkendalinya tingkat inflasi.