Kamis 14 Jul 2022 20:36 WIB

Dua Jurnalis Diintimidasi Saat Lakukan Peliputan di Sekitar Rumah Kadiv Propam

Orang tak dikenal meminta jurnalis menghapus rekaman video di lokasi kejadian.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Mobil INAFIS melintas usai melakukan olah TKP rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Rabu (13/7/2022). Olah TKP kedua kalinya tersebut dimulai pada pukul 12.30 WIB yang dilakukan secara tertutup. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Mobil INAFIS melintas usai melakukan olah TKP rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Rabu (13/7/2022). Olah TKP kedua kalinya tersebut dimulai pada pukul 12.30 WIB yang dilakukan secara tertutup. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tiga orang tidak dikenal (OTK) melakukan intimidasi kepada jurnalis CNN Indonesia dan 20Detik yang tengah meliput kasus adu tembak di rumah singgah Kadiv Propam Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ketiga OTK tersebut, meminta dua wartawan menghapus beberapa dokumen liputan seperti video dan foto.

"Pertama ke rumah Pak RT kan, didatenginnya sama Ibunya yang keluar, nanya-nanya kan, katanya Bapaknya itu nggak mau ngomong lagi. Karena udah tuh yang kemarin udah cukup itu, nggak ada yang baru lagi," ujar salah satu jurnalis yang enggan disebut namanya, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga

Menurut jurnalis itu, pada saat itu, ia sedang menanyakan peristiwa yang terjadi di sekitar kompleks kepada salah satu orang yang ada di kediaman Ketua RT setempat, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto. Ketika itu, Seno yang menjadi narasumbernya itu membahas Irjen Polisi Ferdy Sambo.

"Intinya itu kan, sama ngomongin Bapak (RT) udah tinggal di situ sejak kapan, jadi RT sejak kapan, segala macem kayak gitu. Nah, udah lah tuh kita abis wawancara Ibu keliling kan cari Mang Asep kan yang tukang nyapu di sini," terangnya.

Setelah bertemu dengan Asep, kedua jurnalis tersebut mewawancarainya. Asep sempat dipanggil oleh orang di sekitar lokasi. Kemudian jurnalis itu mewancarai Asep dan didokumentasikan dalam bentuk video rekaman.

"Pas udah agak jauh, disamperin lagi tuh bertiga. Langsung 'sini mana handphone-nya mana handphone-nya.' Langsung dihapus-hapusin (videonya)," ucapnya.

Pengakuannya, sebanyak tiga video yang dihapus dari ponsel wartawan tersebut yang salah satunya berisi wawancara dengan Asep. Tiga orang yang meminta video tersebut dihapus disebut mengenakan pakaian kaos berwarna hitam. Bahkan, OTK sempat memeriksa ponsel kedua jurnalis tersebut. 

Hingga berita ini dimuat, Republika belum mendapatkan konfirmasi soal adanya dugaan intimidasi terhadap wartawan tersebut dari pihak kepolisian. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement