Rabu 13 Jul 2022 16:25 WIB

Kodam Jaya Gandeng Pemkot Atasi Kasus Stunting di Jaktim

Pemkot ucapkan terima kasih kepada Kodam Jaya yang telah membantu atasi stunting.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengatasi kasus anak kurang gizi. Sehingga tumbuh kembangnya anak terganggu dan menjadi kerdil (stunting) bisa diansitipasi sejak dini.

Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah program terkait untuk mengatasi masalah stunting. Salah satunya adalah Gerebek Stunting yang memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai stunting.

"Ini merupakan program yang telah dicanangkan oleh Bapak KSAD (Jenderal Dudung Abdurachman). Untuk itu kita berkomitmen bersama-sama mengurangi dan menghilangkan stunting di daerah untuk menciptakan generasi kuat, sehat dan smart (cerdas)," kata Untung di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Baca: PT MRT Gandeng Kodam Jaya Jaga Keamanan Kereta dan Aset

Untung menjelaskan, Kodam Jaya dalam mencegah stunting telah memberikan nutrisi dan melakukan program untuk peningkatan gizi di masing-masing daerah. Pihaknya juga terus koordinasi dan kolaborasi dengan Pemkot Jaktim. "Pemkot yang punya wilayah, yang punya kegiatan dan kita akan terus mendukungnya. Kita punya Kampung Pancasila dan itu kita manfaatkan dengan baik," ujar Untung.

Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kodam Jaya yang telah membantu mengatasi masalah stunting di wilayahnya. Anwar mengatakan, saat ini, angka kasus stunting di Jaktim mencapai 13,4 persen atau di bawah angka standar nasional 14 persen yang ditetapkan pemerintah.

"Alhamdulillah masalah stunting di Jakarta Timur dibandingkan wilayah lain sangat rendah. Tapi kita tidak bisa berpangku tangan, kita akan upaya terus dan intervensi dengan perilaku dan pemberian makanan tambahan agar generasi ke depan lebih baik dan berkualitas," ujar Anwar.

Baca: Semangat Kader Bantu Pasien di Kabupeten Bogor Sembuh dari Penyakit TBC

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement