REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Yayasan Atma Nusantara Jati (Atsanti) menggelar Lomba Inovasi Musik Nusantara (Linmtara) guna mendorong generasi muda Indonesia agar semakin mencintai kekayaan budaya musik tradisi Tanah Air.
"Linmtara merupakan sebuah kompetisi musik nusantara untuk mendorong generasi muda Indonesia agar semakin mencintai kekayaan budaya musik tradisi Indonesia melalui konsep ekspresi yang kreatif, inovatif, dan kekinian tanpa meninggalkan jati diri budaya bangsa," kata kata Ketua Panitia Linmtara, Setyawan Jayantoro dalam jumpa pers di Yogyakarta, Selasa (12/7/2022).
Menurut dia, program Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud Ristek RI kali ini bertolak dari Linmtara tahun 2021 yang sudah berjalan meriah dan mengesankan. Pada Linmtara tahun ini, untuk pendaftaran karya musik nusantara dilakukan sejak 1 Juli sampai 24 September 2022.
Dia mengatakan, pada tahun lalu, yang mengikuti lomba ada 242 kelompok yang berasal dari 29 provinsi dan 120 kota dan kabupaten se-Indonesia, dengan diambil 25 besar dan kemudian 10 karya terbaik untuk mendapatkan hadiah dan penghargaan.
"Capaian ini tentu menjadi catatan krusial yang memperlihatkan antusiasme masyarakat, khususnya generasi muda dalam berperan serta mengembangkan inovasi musik tradisi nusantara melalui berbagai wujud kreativitas yang sangat menjanjikan," katanya.
Pihaknya optimis, perjalanan Linmtara berpotensi kuat akan menjadi tren di kalangan generasi muda musik nusantara dalam mengapresiasi kekayaan musik tradisi Indonesia melalui sebuah ajang kompetisi yang mendidik.
"Lomba ini bukan hanya berhenti pada perebutan gelar kejuaraan dan hadiahnya saja, namun juga ada rangkaian integral dengan berbagai proses edukasi yang intensif, mulai dari sarasehan, diskusi bersama artis atau seniman melaui podcast tematik, mentoring 25 besar, masterclass, hingga publikasi 10 karya terbaik dalam panggung Closing Program Linmtara 2022 di Candi Borobudur, 10 Oktober," katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Atsanti Nilo Wardhani mengatakan, bahwa eksistensi dari penyelenggaraan program Linmtara ini harus dapat memperkokoh pijakan kita sebagai bangsa yang besar untuk terus menggali nilai-nilai spiritualitas budaya nusantara yang tercermin dari musik tradisi.
"Melalui ajang Linmtara ini generasi muda Indonesia dapat dipacu untuk terus-menerus mengaktualisasikan kekayaan dan keberagaman musik tradisi nusantara sebagai materi kreativitas penciptaan musik yang mencerminkan semangat Bhineka Tunggal Ika dalam konteks kekinian," katanya.
Salah satu Juri Linmtara 2022, Singgih Sanjaya menekankan agar hasil dari Linmtara ini dapat memperluas publikasi karya-karya musik kreatif, apalagi di tengah melesatnya perkembangan teknologi telah memperlihatkan interaksi potensial yang strategis untuk dioptimalkan pengembangan dan pemanfaatannya.
"Kita bersama harus konsisten dalam konsep inovasi semacam ini sehingga panggungnya akan semakin berkembang, berinovasi terus menerus hingga mendunia," katanya.