Kamis 07 Jul 2022 16:27 WIB

Petani Tambrauw Papua Barat Dilatih Pengolahan Kacang Tanah

Potensi kacang Distrik Kebar sangat bagus dan bisa diolah jadi produk bernilai tambah

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petani menunjukkan tanaman kacang tanahnya (Arachis hypogaea L.) yang baru dipanen (ilustrasi). Kementerian Sosial bekerja sama dengan Koperasi Tambrauw Maju Bersinar dan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Papua menggelar program kewirausahaan sosial pengolahan kacang tanah yang diikuti 30 petani asal Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Petani menunjukkan tanaman kacang tanahnya (Arachis hypogaea L.) yang baru dipanen (ilustrasi). Kementerian Sosial bekerja sama dengan Koperasi Tambrauw Maju Bersinar dan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Papua menggelar program kewirausahaan sosial pengolahan kacang tanah yang diikuti 30 petani asal Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kementerian Sosial bekerja sama dengan Koperasi Tambrauw Maju Bersinar dan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Papua menggelar program kewirausahaan sosial pengolahan kacang tanah yang diikuti 30 petani asal Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.

Koordinator kegiatan tersebut, Budi Santoso di Manokwari, Papua Barat, Kamis (7/7/2011, mengatakan, selain mendapatkan pengetahuan teoritis, para petani langsung mempraktikkan pembuatan produk kacang yang siap dipasarkan. Tidak itu saja, para petani juga diajarkan cara memanen, penanganan pascapanen, pengolahan produk kacang tanah, teknik pengemasan hingga rencana bisnis.

Baca Juga

"Ada lima produk yang kami berikan yaitu kacang disko original, kacang disko rasa pedas, kacang telur, kacang bawang original dan kacang bawang pedas. Para petani kami bagi dalam lima kelompok, setiap kelompok mendapat bagian praktik pembuatan dua produk," jelas Santoso.

Materi dan praktik yang diberikan diharapkan dapat menjadi bekal bagi para petani saat kembali ke daerah asal, meski harus terus dilakukan pendampingan oleh Koperasi Tambrauw Maju Bersinar. Santoso yang merupakan staf pengajar Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Papua itu menyebut potensi kacang Kebar sangat bagus sehingga diharapkan tidak saja dijual dalam bentuk segar tetapi bisa diberikan nilai tambah dengan cara mengolah menjadi produk-produk. Seperti selai, minyak kacang, kacang garing dan masih banyak produk lagi yang bisa dikembangkan.

Ketua Koperasi Tambrauw Maju Bersinar Yohanis Ajoi mengatakan Kemensos sangat peduli dengan usaha peningkatan ekonomi khususnya petani kacang tanah kacang Kebar yang ada di Kabupaten Tambrauw. "Ke depannya, berbekal pelatihan dan ilmu yang ada ini kami akan terus berusaha untuk memproduksi sehingga hasil olahan kacang tanah ini bisa masuk ke pasaran, kami menargetkan sampai akhir tahun ini," kata Ajoi.

Standar kebersihan, kelayakan produk serta perijinan pangan industri rumah tangga (PIRT) terus didorong oleh koperasi tersebut. "Akan kami lakukan secara profesional, sehingga produk Kacang Kebar yang akan nanti kita jual ke masyarakat bisa diterima sehingga bisa mendatangkan keuntungan lebih bagi petani kacang tanah," jelasnya.

Pihak koperasi juga akan terus berupaya mendorong produksi kacang tanah di masyarakat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar serta pengolahan yang efektif dan efisien.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement