REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penilaian terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dianggap terlalu menggebu-gebu dalam menjalin koalisi dengan Gerindra direspons santai. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda memastikan kesepakatan kerja antara PKB dan Gerindra telah disosialisasikan hingga kader di tingkat akar rumput.
Bahkan, kata Huda, telah dilakukan pertemuan antara pengurus di level wilayah, baik antara DPW PKB mapun DPD Partai Gerindra pada Kamis (30/6/2022) lalu. Pertemuan ini menunjukkan bukti bahwa Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sudah serius hingga level daerah. “Pertemuan tersebut menyepakati rencana-rencana kerja praksis seperti rencana lanjutan pertemuan formal antar DPC PKB dan DPC Gerindra se-Indonesia,” kata Huda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
Huda memastikan jika langkah koalisi selama ini selalu seirama antara PKB dan Gerindra. Apa yang dilakukan kedua pihak usai pertemuan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu tak lain untuk mendetailkan rencana-rencana kerja koalisi.
“Kita selalu memastikan langkah-langkah politik dalam koalisi seirama dengan Gerindra. Artinya tidak keluar dari kesepakatan kedua belah pihak. Jika dinilai terlalu menggebu-gebu, mungkin sekadar bentuk ekspresi atau cara pengungkapan saja,” ujar Huda.
Legislator asal Jawa Barat ini cukup memahami jika bertemunya PKB-Gerindra di level koalisi bisa jadi cukup mengkhawatirkan banyak kalangan. Dua partai ini memiliki kekuatan yang saling melengkapi, baik dari sisi ideologis maupun di level sosio kultural. Kelengkapan inilah yang dirasa menjadi ancaman bagi pihak-pihak tertentu sehingga ada upaya untuk menggagalkan koalisi PKB-Gerindra.
“Kalau kita cermati PKB-Gerindra ini merupakan representasi kekuatan nasionalis-religius, representasi pemilih dari kalangan perdesaan-perkotaan, hingga representasi kekuatan sipil-militer. Maka wajar saja ada yang khawatir dengan bertemunya PKB-Gerindra dalam kerangka koalisi, lalu mencoba mengagalkannya dengan segala cara,” kata dia.
Huda mengatakan, publik bebas memberikan penilaian atas langkah Gerindra dan PKB dalam mematangkan rencana koalisi. Menurutnya, langkah politik Gerindra dan PKB tentu sudah didasarkan dengan berbagai pertimbangan matang. Termasuk kemampuan memenuhi presidential threshold, ketersediaan figur yang hendak diusung, hingga kesepakatan visi untuk melapangkan jalan menuju kesejahteraan rakyat.
“Tentu sebagai entitas politik tidak mungkin kita melangkah tanpa ada pertimbangan matang baik dari sisi ideal maupun praksis operasional. Nah jika ada yang meragukan itu, ya sah-sah saja, tetapi agak aneh karena merasa lebih tahu dapur orang lain,” ujar dia.
Keseriusan koalisi antarkedua partai politik ini, lanjut Huda, tercermin juga dari pernyataan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, pernyataan tersebut sudah memberikan gambaran dinamika kerja sama yang dilakukan PKB-Gerindra sejak beberapa waktu lalu.
“Jadi apa yang disampakan Pak Dasco itu benar, bahwasannya langkah koalisi Gerindra-PKB benar-benar dilakukan dua belah pihak secara serius. Tidak ada yang lebih menggebu satu sama lain karena kesepakatan yang ada didasarkan pada realitas politik yang ada,” ujar Huda.
Di kesempatan berbeda, Dasco memastikan Gerindra sudah bersepakat untuk berkoalisi dengan PKB. Ia membantah jika kedua partai menggebu-gebu untuk menghadapi Pilpres 2024, karena berbagai persiapan masih harus dilakukan.
"So, para pengamat mohon maaf ya jika keliru membaca, dan pada sahabat-sahabat PKB, yakin lah Kebangkitan Indonesia Raya sudah mendekat di depan mata," ujar Wakil Ketua DPR itu.