REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta masyarakat agar mewaspadai tren peningkatan kasus nasional saat ini akibat varian baru BA.4 dan BA.5. Kembali meningkatnya angka kasus positif nasional ini, kata dia, menunjukan bahwa penularan masih terjadi di tengah masyarakat.
“Ini perlu kita waspadai karena saat ini merupakan periode libur anak sekolah dan cenderung meningkatkan mobilitas masyarakat ke tempat-tempat wisata,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (2/7/2022).
Selain itu, lanjutnya, aktivitas masyarakat juga akan meningkat menjelang hari raya Idul Adha. Karena itu, Wiku mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker.
Wiku menjelaskan, jika berkaca pada grafik kasus per bulan di 2021, pada bulan yang sama dengan sekarang yaitu Mei-Juni terjadi kenaikan sebesar lebih dari 200 ribu kasus. Yaitu dari 153 ribu menjadi 356 ribu kasus selama dua bulan. Angka ini mencapai puncak pada Juli 2021 sebesar total penambahan lebih dari 1 juta kasus selama Juli 2021.
“Perlu diingat, bahwa di tahun lalu karena kasus positif ini baru mengalami penurunan setelah 3 bulan, kenaikan kasus ini terjadi pasca Idulfitri dan Iduladha dan juga diperkuat dengan periode libur anak sekolah,” jelas Wiku.
Kabar baiknya di tahun ini, angka pada periode bulan yang sama terbilang jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Jika di tahun lalu mencapai 350 ribu kasus dalam satu bulan, maka pada Juni tahun ini hanya sebesar 31 ribu kasus bulanan. Angka di bulan lalu yaitu Mei bahkan lebih kecil lagi yaitu hanya 8 ribu kasus bulanan.
Wiku mengatakan, angka yang rendah ini jika dibandingkan dengan tahun lalu menunjukan bahwa masyarakat semakin resilience dan terus memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik.
“Namun di sisi lain, kita harus waspada karena adanya kenaikan lebih dari 23 ribu kasus dalam satu bulan. Menandakan bahwa tingkat penularan di tengah masyarakat semakin meluas,” jelas Wiku.
Wiku menilai, kenaikan kasus ini bisa saja terjadi karena masyarakat mulai lengah dalam menaati protokol kesehatan. Ia pun menekankan, protokol kesehatan merupakan kunci keberhasilan penurunan kasus dan pemulihan aktivitas masyarakat.