Rabu 29 Jun 2022 17:19 WIB

Jalin Komunikasi Kelompok Disabilitas Lewat Bioskop Inklusif

Bioskop inklusif adalah program advokasi agar industri film nasional lebih inklusif

Sejumlah orang yang berkebutuhan khusus memadati Studio One Bellpark XXI Ahad (24/6/2022) lalu.
Foto: istimewa
Sejumlah orang yang berkebutuhan khusus memadati Studio One Bellpark XXI Ahad (24/6/2022) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penikmat film bioskop tidak hanya ditujukan bagi mereka yang sehat jasmani dan rohani saja. Namun, mereka yang berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama untuk menikmati beragam sajian film menarik di bioskop kesayangan.

Itu tampak ketika sejumlah orang yang berkebutuhan khusus memadati Studio One Bellpark XXI Ahad (24/6/2022) lalu.  Kelompok tuna netra bersama relawan pendamping tampak saling menyapa di ruang temu pemutaran film komersil ini. Tidak berselang kemudian, datang sekelompok pengunjung yang saling berbicara menggunakan bahasa isyarat meramaikan lokasi yang sama. Beberapa menit setelah itu beberapa orang dewasa tampak menuntun anak-anak yang terindikasi autis dan disabilitas mental turut berdiri di antara kelompok disabilitas lainnya saling menyapa suka cita. 

Baca Juga

Mereka hadir untuk menyaksikan tontonan film keluarga Cemara 2 yang baru saja dirilis oleh Visinema Pictures. Setidaknya 100 orang yang terdiri dari lintas disabilitas dan relawan hadir dalam program Bioskop Inklusif yang diinisiasi Yayasan Matahatiku Berdaya Mandiri. 

Bioskop Inklusif merupakan program yang memberikan ruang kebebasan berekspresi kelompok lintas disabilitas dalam menikmati karya film yang selama ini masih sangat sulit mereka akses. Bioskop Inklusif edisi Juni ini bukan kegiatan pertama yang dilakukan. Sebulan sebelumnya, Yayasan Matahatiku Berdaya Mandiri bahkan berhasil mengajak kelompok lintas disabilitas ini pertama kalinya merasakan menikmati film horor pertama kalinya. Tidak tanggung-tanggung film yang ditonton yaitu KKN Di Desa Penari produksi MD Pictures, film yang berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia.

"Bioskop Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada kelompok disabilitas merasakan atmosfer menonton film di bioskop. Tempat yang mungkin tidak pernah terpikirkan akan dapat mereka kunjungi dan berbaur dengan kelompok non disabilitas lainnya, " kata Amin Shabana Pendiri dan Ketua Yayasan Matahatiku Berdaya Mandiri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/6/2022). 

Menurutnya, Bioskop inklusif merupakan program advokasi agar industri perfilman nasional lebih inklusif kepada kelompok disabilitas. Semua pemangku kepentingan mulai dari sineas, eksibitor, production house, distibutor film dan pemerintah semestinya menyediakan keadilan dan kesempatan yang sama bagi kelompok disabilitas mengakses suatu karya film khususnya film nasional. 

Kelompok lintas disabilitas tentu saja memiliki tantangan khusus dalam mengikuti program Bioskop Inklusif ini. Ambil contoh saat mereka datang ke bioskop bukan perkara mudah. Sudah menjadi rahasia umum bila ruang publik kita seperti mall atau bioskop tidak ramah disabilitas. Bagi tunet, mereka sangat membutuhkan jalur jalan penanda bagi tongkat dan signage berbentuk braille yang menjadi penunjuk. Sementara bagi tuna daksa, masih minim ruang yang diberikan bagi kursi roda atau tongkat yang membantu mobilitas mereka.

Yayasan Matahatiku memastikan kehadiran relawan yang mendampingi semua kelompok disabilitas. Relawan yang bertanggung-jawab mulai dari rumah menuju bioskop, menonton film hingga pulang lagi ke rumah masing-masing. Masing-masing disabilitas tentunya harus didampingi relawan dengan karakteristik yang berbeda. Bila kelompok tunet didampingi oleh relawan bisik, maka tuna tuli didampingi juru bahasa isyarat. "Jika tuna daksa didampingi relawan fisik, maka tuna kesehatan mental didampingi orang terdekat seperti keluarga", papar Ketua Bidang Program Yayasan Matahatiku, Hikmah Almassawa.

Keluarga Cemara 2 berhasil membuat semua kelompok disabilitas tersenyum saat menikmati setiap scene yang diputar. Adegan demi adegan yang dipertontonkan memberikan ide bagaimana kita semestinya saling mendukung dalam suatu keluarga. Secara keseluruhan peserta begitu menikmati program Bioskop Inklusif dan berharap dapat segera digelar lagi bulan depan.

  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement