Rabu 29 Jun 2022 06:37 WIB

Coba Damaikan Perang, Jokowi Menuju Kiev untuk Bertemu Zelenskyy

Presiden Jokowi menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh Pemerintah Ukraina

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Indonesia Joko Widodo menunggu Kanselir Jerman Olaf Scholz selama pertemuan di sela-sela KTT G7 di Castle Elmau di Kruen, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman, pada Senin, 27 Juni 2022.
Foto: AP/Markus Schreiber
Presiden Indonesia Joko Widodo menunggu Kanselir Jerman Olaf Scholz selama pertemuan di sela-sela KTT G7 di Castle Elmau di Kruen, dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman, pada Senin, 27 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kyiv, Ukraina tepat pada pukul 21.15 waktu setempat, Selasa (28/6). Seperti dikutip dari siaran pers Istana, Rabu (29/6), Presiden dan Ibu Negara menuju Kiev dari Polandia dengan menggunakan kereta dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia.

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh Pemerintah Ukraina sebagaimana digunakan pula oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Kyiev, ibu kota Ukraina keesokan harinya. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan ini antara lain yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, dalam beberapa hari ini ia terus melakukan komunikasi secara intensif dengan berbagai pihak terkait kunjungan Presiden ke Ukraina dan Rusia. Komunikasi intensif juga terus dilakukan dengan Ukraina dan Rusia.

“Selain itu komunikasi-komunikasi lain yang saya lakukan antara lain dengan Presiden Palang Merah Internasional, dengan UNOCHA, dengan Sekjen dengan Menteri Luar Negeri Turki dan yang paling terakhir saya lakukan pembicaraan bertelepon dengan Sekjen PBB,” kata Menlu Retno dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (28/6).

Sebelum keberangkatannya ke Jerman, Presiden Jokowi menyampaikan, kunjungannya ke Ukraina ini untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy guna membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian serta membuka kembali rantai pasok pangan.

“Karena perang memang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” kata Jokowi saat keterangan pers terkait kunjungan kerja ke luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (26/6).

Usai mengunjungi Ukraina, Presiden Jokowi kemudian akan menuju Rusia untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi mendorong agar Presiden Putin membuka ruang dialog dan segera melakukan gencatan senjata serta menghentikan perang.

“Sekali lagi, dengan misi yang sama, saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement